Liputan6.com, Solo - Persaudaraan Pengusaha Travel Umrah dan Haji Indonesia (Perpuhi)  menyesalkan kebijakan pemerintah Arab Saudi yang secara mendadak menangguhkan  perjalanan umrah ke Tanah Suci. Dengan kebijakan itu keberangkatan para calon jemaah haji harus dijadwalkan ulang kembali
Ketua Perpuhi, Her Suprabu mengatakan kebijakan penangguhan visa bagi jemaah umrah dari Indonesia sangat mendadak. Alhasil, kebijakan yang diumumkan pada Rabu malam waktu Arab Saudi itu mengagetkan para pengusaha biro perjalanan umrah di Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
"Ini sempat bikin kaget biro umrah karena tidak ada woro-woro (pengumuman) sebelumnya langsung tiba-tiba sistem visa disuspend dalam arti tidak bisa mengeluarkan visa umrah," kata dia di Solo, Jumat, 28 Februari 2020.
Penangguhan perjalanan umrah itu menyebabkan calon jemaah umrah yang dijadwalkan berangkat pada bulan Maret mendatang menjadi tidak pasti pasti. Padahal para calon jemaah sudah mengurus visa sudah memesan tiket pesawat serta hotel untuk melaksanakan umrah.
"Tentunya yang pemberangkatan awal-awal bulan Maret dan seterusnya ini kan visanya tidak bisa terpending. Nah dampaknya terhadap tiket, hotel dan lain-lain yang sudah dipesan," ujar dia.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Jangan Ada Biaya Tambahan
Dengan penangguhan itu, Her Suprabu pun berharap nantinya ada penjadwalan ulang kembali. Tentunya setelah pemerintah Arab Saudi membuka kembali untuk pelaksanaan umrah di Tanah Suci.
"Kita sih berharap semua stakeholder ini mau melakukan reschedule tiket dan hotel supaya jangan sampai hangus. Terus nanti diganti jadwalnya setelah penangguhan itu dicabut," kata Her Suprabu yang juga pemilik biro perjalanan umrah dan haji Dewangga.
Hanya saja jika nantinya ada penambahan beban biaya yang dilakukan para stakeholder, pihaknya pun otomatis akan memunculkan tambahan biaya baru. Hanya saja hingga saat ini belum muncul adanya beban biaya tambahan.
 "Harapannya memang jika ada rescheduling tidak ada biaya tambahan," ujarnya.
Adanya penangguhan untuk pemberangkatan umrah itu menyebabkan ribuan calon jemaah umrah terancam tidak bisa berangkat. Di Embarkasi Solo sendiri jumlah calon jemaah umrah yang berangkat setiap minggunya mencapai 2.500 orang.
"Makanya nanti tergantung sejauh berapa lama pembatalannya. Kalau pembatalannya semakin lama yang kena dampak ya semakin banyak," akunya.
Advertisement