Liputan6.com, Bandung - Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) tetap menjajaki sejumlah kerja sama dengan Turki, meski tanpa kehadiran Gubernur Jabar Ridwan Kamil, yang memutuskan untuk meninjau banjir Kabupaten Subang.
Kepala Biro BUMD dan Investasi Setda Provinsi Jabar Noneng Komara mengatakan, sesampainya di Istanbul delegasi Pemda Provinsi Jabar menggelar pertemuan dengan pengusaha Turki.
Salah satu topik pertemuan tersebut adalah kemungkinan kerja sama di banyak bidang, seperti bidang konstruksi, antara Turki dan BUMD Jabar.
Advertisement
Baca Juga
"Kami mendorong untuk B to B (business to business). Karena itu tidak ada birokrasi yang terlalu panjang. B to B kami mempunyai SoP yang tidak terlalu panjang," kata Noneng di Istanbul, Jumat (28/2/20).
Menurut Noneng, masih banyak infrastruktur yang harus dibangun di Jabar. Yang bisa menghabiskan anggaran sekitar Rp800 triliun. Jika menggunakan APBD, maka itu perlu waktu puluhan tahun.
"Mudah-mudahan, harapannya, setelah ibu kotanya pindah, ranking satu perekonomian Indonesia dari Jawa Barat," ucapnya.
Sedangkan, Konsul Jenderal Republik Indonesia untuk Istanbul, Iman As'ari, yang turut mendampingi delegasi Pemda Provinsi Jabar mengatakan, hasil pertemuan sangat memuaskan.
"Pertemuan yang dilakukan dengan pihak penerbangan, dan Kadin dengan Kadin. Kami mendapatkan laporan dari kawan yang mendampingi tim Kadin, hasilnya juga memuaskan dan ada tim tindak lanjut," katanya.
Iman pun menyatakan, delegasi Turki akan berkunjung ke Jabar. Menurut dia, Turki tertarik dengan kerja sama di bidang kontruksi, energi, dan pariwisata.
"Alhamdulillah membuahkan hasil. Tinggal bagaimana arahan Pak Gubernur untuk menindaklanjuti hasil-hasil. Investasi tidak masalah, tinggal bagaimana proposal dari Jabar yang mampu meyakinkan pengusaha," ucapnya.