Liputan6.com, Gorontalo - Kasus pengusiran perawat pasien Covid-19 terjadi lagi. Kali ini menimpa dua perawat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aloesaboe, Kota Gorontalo. Keduanya harus legawa diusir dari tempat indekosnya lantaran pemilik takut tertular virus corona.
Salah satu perawat yang namanya enggan disebutkan mengaku, semenjak satu pasien diumumkan positif Covid-19, mereka sudah tidak diterima lagi di tempat indekos tersebut. Bahkan yang punya indekos tersebut sudah tak mau bertemu dengan keduanya.
"Saat itu saya lagi di rumah sakit, tiba-tiba malamnya ada pesan masuk dari pemilik kosan yang berisi kami tidak di perkenankan lagi untuk tinggal di situ," ungkapnya.
Advertisement
Baca Juga
Usai kejadian itu, dirinya kini mencari tempat indekos baru tanpa membeberkan identitasnya sebagai perawat.Â
Saat menjalankan aktivitasnya sebagai perawat pasien Covid-19, dirinya mengklaim telah melakukan SOP keperawatan sesuai dengan standar WHO, yaitu menggunakan APD lengkap, dan disemprot disinfektan sebelum dan sesudah beraktivitas.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Aloesaboe Andang Ilato saat dikonfirmasi Liputan6.com membenarkan peristiwa pengusiran perawat itu.Â
"Iya benar, kami sudah talangi mereka. Mereka harus diperhatikan, sebab mereka ini adalah garda terdepan merawat pasien covid-19," kata Andang, Jumat (17/4/2020)
Bahkan Pemerintah Daerah Provinsi Gorontalo saat ini telah menyediakan hotel bagi perawat dan dokter pasien Covid-19, dengan fasilitas yang memadai untuk mereka tinggal selama pandemi.
"Agar mereka tidak pulang ke rumah mereka sudah ditampung di hotel agar keluarga mereka pun aman," tandasnya
Â
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.