Polisi Obrak-abrik dan Bakar Sarang Narkoba

Polresta Palangka Raya berhasil membongkar sarang narkoba.

oleh Roni Sahala diperbarui 25 Apr 2020, 01:04 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2020, 10:00 WIB
Kapolresta Palangka Raya Kombes Tunggal Dwi Jalandri
Kapolres Palangka Raya Kombespol Tunggal Dwi Jalandri menunjukkan bukti uang tunai yang berhasil diamankan.

Liputan6.com, Palangka Raya - Polisi kembali menggrebek sarang narkoba di Jalan Rindang Banua, Pahandut, Kota Palangka Raya, Kamis (23/4/2020) siang. Dari lokasi, aparat mengamankan lima orang beserta barang bukti paket sabu.

"Kita mengamankan 11 paket sabu, uang tunai Rp16 juta, puluhan alat hisap dan senjata tajam," kata Kapolresta Palangka Raya Kombes Tunggal Dwi Jalandri.

Pengrebekan ini melibatkan aparat gabungan dari satuan Gegana dan Resintelmob, Sat Brimobda Kalteng serta Direktorat Sabhara Polda Kalteng.

Kapolresta Palangka Raya menjelaskan, lokasi yang berada di RT 9 RW 26 Kelurahan Pahandut Kecamatan Pahandut tersebut, sebelumnya sudah pernah diobrak-abrik oleh Polisi.

"Lokasi ini merupakan target operasi peredaran narkoba dan sudah berkali-kali dilakukan pengrebekan baik dari tingkat Polda sampai Polres," kata Tunggal Dwi Jalandri.

Simak juga video pilihan berikut

Dihadang Puluhan Preman Bersenjata Parang

Bakar Sarang Narkoba
Pos dan bangunan semi permanen yang digunakan dalam aktivitas jual beli dan menggunakan narkoba dihancurkan dengan cara dibakar oleh Polisi.

Kapolresta Palangka Raya menjelaskan, tim beranggotakan 15 orang yang diturunkan untuk melakukan pengrebekan sempat dikepung puluhan preman bersenjatakan parang dan badik.

Tidak mau ambil resiko, polisi kemudian meminta bantuan ke Satuan Brimob Kalteng dan Direktorat Sabhara Polda Kalteng.

"Anggota kami dikepung sekitar 50 orang bersenjatakan parang. Kemudian kami berkoordinasi dengan Dansat Brimob dan Dir Sabhara untuk menurunkan anggota sehingga kami bisa mengamankan," kata Tunggal.

Lokasi pengebrekan berada cukup jauh dari pemukiman dan bisa ditempuh dengan berjalan kaki dan kendaraan roda dua. Untuk mencapai lokasi, setidaknya ada tiga pos pantau yang dibangun sindikat narkoba.

Pada pos tersebut kata Kapolres, dijaga oleh warga yang dilengkapi dengan senjata tajam, radio panggil dan drone.

Untuk memastikan lokasi tidak bisa digunakan lagi untuk aktivitas jual beli dan menggunakan narkoba. Polisi membakar sejumlah bangunan semi permanen di lokasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya