Dinas TPHP Kalteng Apresiasi Kinerja Tim Jemput Gabah

Pembelian Gabah Kering Panen (GKP) yang dilakukan Tim Jemput Gabah Bulog Kalteng mengacu pada Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yaitu Rp 6.500 per kilogram.

oleh Marifka Wahyu Hidayat Diperbarui 20 Feb 2025, 21:03 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2025, 20:17 WIB
Tim Jemput Gabah
Tim Jemput Gabah Bulog Kalteng. Foto: Liputan6/ Marifka Wahyu Hidayat... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Sunarti, mengapresiasi kinerja Tim Jemput Gabah Bulog dalam melakukan penyerapan gabah dari petani. Menurutnya, tim tersebut sangat berperan penting dalam mendukung ketahanan pangan di daerah.

Sunarti menjelaskan, pembelian Gabah Kering Panen (GKP) yang dilakukan Tim Jemput Gabah mengacu pada Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yaitu Rp 6.500 per kilogram. Sementara untuk target penyerapan hasil produksi petani setara beras di wilayah Kalteng, pada periode Februari-April 2024 sebesar 1.856 ton.

"Dengan adanya Tim Jemput Gabah sangat membantu, karena sebelum panen sudah didata sehingga pada saat panen mereka hadir di sana sangat luar biasa. Jadi petani-petani merasa diuntungkan karena ada yang menerima hasilnya," ungkap Sunarti, Kamis (20/2/2025).

Selain itu, pihaknya juga terus berkomitmen untuk memberikan dukungan kepada petani. Nantinya, DTPHP akan menggandeng Bulog untuk memberikan pendampingan kepada para petani, agar hasil produksinya dapat maksimal sehingga diserap lebih baik.

"Harapan kami, kerja sama penyerapan gabah ini berkelanjutan agar dapat mensejahterakan petani. Karena ada kepastian harga dan pasar, sehingga ini dapat membuat petani menjadi semangat," tambahnya.

Terkait hal tersebut, Pimpinan Wilayah Bulog Kalteng, Budi Sultika, menyambut baik sinergitas yang terjalin dengan Dinas TPHP Kalteng dalam membantu Bulog untuk melakukan penyerapan gabah. Ia berharap, dengan menerapkan sistem jemput bola, nantinya para petani akan terbantu.

Menurut Budi, upaya itu dilakukan agar para petani dapat lebih fokus pada kualitas dan kuantitas hasil pertanian, tanpa harus memikirkan masalah penjualan. Tentunya hal ini selaras dengan program Asta Cita Presiden Prabowo khususnya terkait swasembada pangan.

"Tim Jemput Gabah akan menghimpun informasi terkait di mana saja lokasi panen dan akan membeli gabah tersebut sesuai dengan HPP yang diamanatkan pemerintah," ungkap Budi.

Selain membentuk Tim Jemput Gabah, Bulog Kalteng juga membentuk Tim Monitoring Pengolahan untuk mengawal gabah yang telah diserap hingga diolah menjadi beras. Upaya tersebut diharapkan mampu memotivasi petani untuk meningkatkan produksi pangan.

"Tim Jemput Gabah ini seperti matahari di kala panen. Tentunya semua ini agar petani dapat tersenyum dan masyarakat yang mendapatkan berasnya juga ikut bahagia," pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya