Survei PSBB Bodebek dan Bandung Raya: Pergerakan Manusia Masih 50 Persen

Berdasarkan hasil survei, pergerakan manusia masih tercatat 50 persen saat diberlakukannya PSBB di Bodebek dan Bandung raya.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 02 Mei 2020, 15:00 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2020, 15:00 WIB
Ridwan Kamil
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengikuti Rapat Terbatas Koordinasi Lintas Provinsi bersama Wakil Presiden Republik Indonesia via video conference, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (7/4/20). (Humas Jabar)

Liputan6.com, Bandung - Berdasarkan hasil survei, pergerakan manusia masih tercatat 50 persen saat diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Bodebek dan Bandung raya.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, saat diberlakukannya PSBB tingkat provinsi pada 6-19 Mei mendatang, bupati/wali kota harus sudah satu visi dengan Pemerintah Provinsi Jabar untuk menargetkan pergerakan manusia hanya 30 persen.

Pria yang akrab disapa Emil ini mengungkapkan, hingga kini di Jabar tidak ada kasus positif Covid-19 yang menjangkiti anak usia sekolah. Hal ini disebabkan anak-anak sekolah mematuhi kebijakan sekolah agar bersekolah di rumah dan selama itu tidak main ke mana-mana.

“Yang positif Covid-19 hampir tidak diketemukan di anak sekolah. Ini mengindikasikan anak sekolah adalah kelompok masyarakat paling disiplin, nurut ke orang tua dan guru. Kalau mau Covid-19 ini beres, tirulah kedisiplinan anak-anak sekolah,” katanya, Jumat (1/5/2020).

Emil menggarisbawahi, mobilitas kalangan milenial produktif terbilang masih tinggi padahal daerahnya sedang menerapkan PSBB. Dari total kasus positif Covid-19 di Indonesia, 60 persennya menjangkiti kaum pria dengan rata-rata usia 50 tahun ke atas karena makin tinggi usia makin rendah imunitas.

“Dan para penular Covid-19 adalah lelaki milenial yang produktif. Jadi kepada para lelaki yang milenial, kalau mau Covid-19 ini beres, dapat bisnis lagi, hayuk kita repot sama-sama di PSBB Jabar,” ujarnya.

Mantan wali kota Bandung ini juga optimistis PSBB Jabar akan membuahkan hasil positif. Menurutnya, kunci keberhasilan PSBB Jabar sekarang ada tiga, yakni disiplin, tes masif (RDT/PCR), dan penghayatan Ramadan.

“Kami meyakini ada hikmahnya di bulan Ramadan. Karena masyarakat lagi banyak di rumah untuk ibadah, imannya tinggi, rajin ibadah imunitas naik. Insya Allah hal-hal positif tadi bisa kita dapatkan. Di bulan Ramadan ini pemudik dilarang sehingga kami tidak mendapati kasus-kasus impor lagi,” ujarnya.

Seperti diketahui, saat ini ada 10 kabupaten/kota yang menerapkan PSBB yakni di kawasan Bodebek meliputi Kabupaten dan Kota Bogor, Kabupaten dan Kota Bekasi, Kota Depok.

Lalu wilayah Bandung raya meliputi Kota Bandung, Kab Bandung, Kota Cimahi, Kab Bandung Barat, Kab Sumedang. PSBB Bodebek diketahui diperpanjang hingga 12 Mei, sementara PSBB Bandung raya akan berakhir 5 Mei.

Dengan keputusan PSBB Jabar, dipastikan PSBB Bodebek dan Bandung raya akan mengikuti masa terpanjang PSBB Provinsi Jabar.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak Video Pilihan Berikut Ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya