Banjir Bandang Aceh Tengah Bikin Warga Was-Was Tiap Tahun

Banjir bandang di Aceh Tengah yang terjadi pada medio tahun telah menjadi peristiwa bencana yang patut disorot. Lantas, apakah bencana alam ini merupakan yang pertama? simak beritanya:

oleh Rino Abonita diperbarui 13 Mei 2020, 23:35 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2020, 23:25 WIB
Banjing bandang di Aceh Tengah, Selasa (13/05/2020) (Ist)
Banjing bandang di Aceh Tengah, Selasa (13/05/2020) (Ist)

Liputan6.com, Aceh - Banjir bandang baru saja terjadi di Kecamatan Kebayakan, Kabupaten Aceh Tengah, Aceh, Selasa (13/05/2020). Dari hasil penelusuran Liputan6.com, peristiwa yang sama juga terjadi sejak dua tahun terakhir.

Tahun lalu, tepatnya, November 2019, banjir bandang melanda Kampung Linung Ayu, Kecamatan Pegasing. Saat itu, air berarus deras mengangkat pelbagai material terutama bongkahan kayu ke jalan-jalan serta menimbun akses publik tersebut dengan genangan lumpur cokelat yang tebal.

Sebelumnya, akhir tahun telah menjadi masa-masa yang cukup kelam bagi puluhan jiwa yang tinggal di Kampung Pepalang, Kecamatan Pegasing. Setidaknya, 19 kepala keluarga dinyatakan telah terdampak dan menyebabkan pemerintah setempat menurunkan bantuan masa panik seperti sembako, selimut, serta pakaian.

Untuk kejadian banjir bandang kali ini, Bupati Aceh Tengah, Shabela, dalam keterangan yang dikirim bagian hubungan masyarakat kepada awak media, Selasa malam, menyebutkan bahwa korban terdampak yang telah terverifikasi telah mengungsi baru berjumlah 11 kepala keluarga dari dua kampung.

Otoritas terkait juga sedang berupaya melakukan tindakan awal seperti membersihkan material yang menimbun akses publik seperti jalan.

Pemerintah Aceh Tengah juga telah menyiapkan sejumlah lokasi penampungan untuk menanggulangi potensi munculnya gelombang pengungsi yang jauh lebih besar. Termasuk sebuah gedung milik yayasan setempat.

"Sudah kita ingatkan, segera mengungsi," imbau Shabela, ditujukan untuk warga masih bertahan di rumah-rumah.

Sama seperti dua kejadian sebelumnya, otoritas penanggulangan bencana setempat menyebut peristiwa ini sebagai bencana alam. Penyebab utamanya adalah hujan dengan intensitas tinggi.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya