Nama Serma Rama Abadi di Gedung Denpal Pekanbaru

Serma Rama Wahyudi, prajurit TNI gugur di Kongo, mendapat kenaikan pangkat menjadi pembantu letnan dua (Pelda) anumerta. Namanya juga diabadikan di sebuah gedung di Detasemen Peralatan 1/4 Pekanbaru.

oleh M Syukur diperbarui 02 Jul 2020, 15:00 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2020, 15:00 WIB
Serda Rama Wahyudi, prajurit TNI gugur di Kongo, sewaktu bertugas di pasukan perdamaian PBB.
Serda Rama Wahyudi, prajurit TNI gugur di Kongo, sewaktu bertugas di pasukan perdamaian PBB. (Liputan6.com/Istimewa)

Liputan6.com, Pekanbaru - Serma Rama Wahyudi, prajurit TNI gugur di Kongo, mendapat kenaikan pangkat menjadi pembantu letnan dua (Pelda) anumerta. Namanya juga diabadikan di sebuah gedung di Detasemen Peralatan 1/4 Pekanbaru.

Di sisi lain, keluarga Serma Rama juga mendapat titik terang terkait kepulangan jenazah prajurit pasukan perdamaian Indonesia untuk PBB itu. Jenazahnya dijadwal tiba di Pekanbaru pada Jum'at pekan ini.

"Kalau untuk tiba di Jakarta jadwalnya Kamis malam, berikutnya ke Pekanbaru," kata Komandan Resor Militer 031 Wirabima Brigjen TNI Brigadir Jenderal M Syech Ismed, Rabu petang, 1 Juli 2020.

Ismed menjelaskan, jenazah Rama akan dikuburkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Dharma di Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru. Sebelum itu dibawa terlebih dahulu ke rumah duka di Jalan Garuda Sakti Kilometer 6, Kabupaten Kampar.

"Jadwalnya penyambutan di bandara Jumat pagi, ke rumah duka dan pemakaman," sebut Ismed.

Terpisah, Komandan Denpal Detasemen 1/4 Pekanbaru Letnan Kolonel Cpl Joto Wirotomo Marpaung mengatakan, pengabadian nama Rama di sebuah gedung merupakan bentuk penghargaan.

"Gedung aula itu di Mako Denpal 1/4 Pekanbaru, yang merupakan markas kesatuan tempat almarhum bertugas sebelumnya," kata Joto.

Joto menyebut peresmian aula Serma Rama dilakukan setelah pemakaman. Kegiatan ini bakal dihadiri sejumlah petinggi TNI AD, baik dari pusat ataupun di Pekanbaru.

Serma Rama merupakan kontingen pasukan penjaga perdamaian PBB (Monusco) dari Indonesia di Kongo. Dia menjadi korban serangan pemberontak Pasukan Aliansi Demokratik (ADF) pada Senin malam (22/6/2020) waktu setempat.

Saat itu, Serma Rama sedang patroli bersama rombongan. Tiba-tiba dia diserang sekitar 20 kilometer dari Kota Beni di Provinsi Kivu Utara.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya