Liputan6.com, Pekanbaru - Jadwal kedatangan jenazah Serma Rama Wahyudi ke rumah duka Jalan Garuda Sakti, Kabupaten Kampar, sejak gugur di Kongo belum bisa dipastikan. Sebelumnya, anggota pasukan perdamaian PBB ini gugur karena serangan pasukan pemberontak pada 22 Juni 2020.
Menurut Komandan Detasemen Peralatan 1/4 Pekanbaru Letnan Kolonel Cpl Joto Wirotomo Marpaung, proses pemulangan prajurit TNI gugur di Kongo itu masih berlangsung. Dia masih menunggu jadwal penerbangan dari negeri tersebut.
Advertisement
Baca Juga
"Kemungkinan sampai di sini (Pekanbaru), kalau tidak tanggal 2 ya tanggal 3 Juli," kata Joto, Selasa petang, 30 Juni 2020.
Rencananya, Serma Rama akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Dharma Pekanbaru. Sejumlah perwira tinggi TNI AD dijadwalkan hadir di lokasi pinggir Jalan Jenderal Sudirman itu.
"Sepertinya ada (petinggi), tapi undangannya siapa-siapa yang akan datang kami juga belum dapat, kemungkinan Korem yang tahu itu," Joto menerangkan.
Â
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Kenaikan Pangkat Serma Rama
Menjelang pemakaman, Joto menyebut anggotanya yang ahli senjata dan kendaraan tempur itu mendapat kenaikan pangkat luar biasa. Surat keputusannya (Skep) sudah diterbitkan petinggi Mabes TNI.
Terpisah, adik ipar Serma Rama, Arfan Nur Fahri juga menyatakan hal serupa.
"Informasi kepulangan hari Kamis ini, itu juga belum pasti, belum ada kejelasan jadwal," ungkapnya.
Arfan melanjutkan, jenazah almarhum setibanya di Pekanbaru akan dibawa ke Denpal terlebih dahulu. Selanjutnya dibawa ke rumah duka di Jalan Garuda Sakti Kilometer 6, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar.
"Informasinya selanjutnya nanti saya kasih kabar," kata Arfan.
Serma Rama merupakan kontingen pasukan penjaga perdamaian PBB (Monusco) dari Indonesia di Kongo. Dia menjadi korban serangan pemberontak Pasukan Aliansi Demokratik (ADF) pada Senin malam (22/6/2020) waktu setempat.
Saat itu, Serma Rama sedang patroli bersama rombongan. Tiba-tiba dia diserang sekitar 20 kilometer dari Kota Beni di Provinsi Kivu Utara.
Advertisement