Liputan6.com, Bengkulu - Pemerintah Kota Bengkulu melalui Dinas Pendidikan (Disdik) pada bulan Agustus ini berencana akan membagikan kuota gratis sebesar Rp40 ribu. Dananya berasal dari anggaran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bengkulu.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bengkulu Rosmayetti mengatakan, tujuan pemberian kuota gratis ini untuk meringankan sistem belajar guru SMP dan siswa SMP se-Kota Bengkulu melalui layanan internet atau daring sejak masa Pandemi covid-19 terjadi. Pembagian kuota gratis akan dilakukan pada bulan ini dan berlaku untuk guru dan siswa SMP Kota Bengkulu.
Kuota gratis ini bersumber dari dana APBD Kota Bengkulu sebesar Rp20 ribu dan dana BOS sebesar Rp20 ribu. Saat ini pihaknya sudah melaporkan sebanyak 4.000 nomor siswa SMP se–Kota Bengkulu kepada PT XL Axiata sebagai mitra yang ditunjuk dan sudah melakukan penandatanganan kesepakatan.
Advertisement
"Kepastian tanggal pembagian masih menunggu pihak PT XL Axiata," ujar Rosmayetti.
Baca Juga
Targetnya semua kuota gratis tersebut bisa dibagikan dalam bulan Agustus ini. Sebab proses belajar mengajar secara daring sesuai dengan keputusan pemerintah Kota Bengkulu sudah mulai dilaksanakan.
Pembagian kuota gratis di SMP Negeri 2 Kota Bengkulu sudah mulai dilakukan selama dua hari sejak hari Selasa dan Rabu kemarin khusus untuk para dewan guru yang berjumlah 52 orang. Sementara untuk murid yang berjumlah lebih dari 800 orang saat ini sedang dalam pendataan dan akan dilaporkan ke pihak operator secepatnya.
Kepala SMP Negeri 2 Susnaini Julita melalui Humas Aprianty Wedadensi mengatakan, para guru yang selama ini tidak menggunakan layanan operator XL harus mengikuti aturan. Dan mencabut salah satu kartu di telepon selulernya untuk dipasangi kartu XL.
"Ini kan program dan layanan kuota gratis, jadi semua harus ikut aturan termasuk murid dan dewan guru," ujar Densi saat dihubungi di Bengkulu (6/8/2020).
Saat ini sistem belajar mengajar di SMP Favorit Kota Bengkulu itu tidak menjalankan pertemuan tatap muka. Bantuan kuota internet gratis tersebut tentu saja sangat membantu dan tidak ada lagi alasan bagi guru untuk malas mengajar dan murid malas belajar.
"KIta berharap proses belajar mengajar tetap lancar meskipun dengan sistem daring," kata Densi.