Nestapa Keluarga Miskin Tinggal di Kandang Ayam di Kota Kupang

Bekas gudang rumah pakan ayam itu menjadi pilihan satu-satunya untuk berteduh dan berlindung bagi keluarga Maranatha Silaban dan suaminya, Dalton Sitinjak serta putri semata wayang mereka

oleh Ola Keda diperbarui 14 Agu 2020, 18:00 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2020, 18:00 WIB
Gubuk Reyot
Foto: Bekas kandang ayam yang dihuni pasangan suami istri di Kota Kupang NTT (Liputan6.com/Ola Keda)

Liputan6.com, Kupang - Bekas gudang rumah pakan ayam itu menjadi pilihan satu-satunya untuk berteduh dan berlindung bagi keluarga miskin, Maranatha Silaban dan suaminya, Dalton Sitinjak serta putri semata wayang mereka.

Dua tahun sudah keluarga miskin asal Medan tersebut tinggal di bekas kandang ayam di Kelurahan Bello, Kecamatan Maulafa, kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Hebatnya, meski hidup serba kekurangan, putri semata wayang mereka tetap menimba ilmu di salah satu perguruan tinggi di Kota Kupang.

Bangunan berukuran sekitar 5x6 meter persegi itu hanya tersekat dari seng bekas tanpa kamar mandi dan toilet. Tiada pilihan untuk berteduh di kala siang maupun malam.

Sebelumnya keluarga miskin ini telah menekuni sejumlah usaha seperti penjualan ayam pedaging serta warung makan, namun bangkrut.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Terpukul Pandemi Covid-19

Akibatnya, modal usaha pun digunakan untuk kebutuhan rumah tangga. Akhirnya, mereka pun terpaksa tinggal di gubuk bekas kandang ayam itu.

Kini, sang suami hanya bisa bekerja sebagai tukang ojek online. Sementara Maranatha Silaban sehari-hari hanya memilih buah asam untuk dijual demi menyambung hidup di tengah keterbatasan.

"Suami grab, sejak Covid-19 sehari palingan Rp30 ribu. Uang itu kita sisihkan untuk beli beras," ujar Maranatha Silaban kepada wartawan, Kamis (13/8/2020).

Ia berharap adanya perhatian dan uluran tangan dari pemerintah ataupun dermawan untuk bisa keluar dari himpitan hidup saat ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya