Mengintip Konsep 'Drive Thru' dalam Resepsi Pernikahan Protokol Covid-19 di Bangkalan

Penerapan Protokol Covid 19 tak membuat biaya resepsi membengkak

oleh Musthofa Aldo diperbarui 23 Agu 2020, 19:00 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2020, 19:00 WIB
Pernikahan  perdana
suasana pintu masuk pernikahan perdana yang diizinkan Gugus Tugas Covid 19 Bangkala

Liputan6.com, Bangkalan - Kaur Bin Ops (KBO) Satlantas Polres Bangkalan, Jawa Timur, IPTU Mansur menggelar resepsi pernikahan putrinya di gedung Rato Ebuh, Sabtu malam, 22 Agustus 2020.

Pernikahan ini menarik karena menjadi pernikahan pertama yang diizinkan secara resmi oleh Satgas Covid 19 Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.

Resepsi ini sekaligus menjadi standar bagaimana menggelar pernikahan yang menerapkan protokol kesehatan, di masa adaptasi menuju kenormalan baru, Setelah lima bulan berjibaku meredam penularan virus corona.

"Warga silakan berkegiatan, termasuk menggelar resepsi. Yang penting patuhi protokol kesehatan. Resepsi malam ini bisa dijadikan contoh," kata Kapolres Bangkalan, Ajun Komisaris Besar Rama Samtama Putra.

Kelonggaran ini, kata Rama, diberikan karena Bangkalan telah berada di zona kuning dalam hal pencegahan virus yang pertama kali muncul di Wuhan China akhir tahun lalu.

Zona ini bermakna bahwa kabupaten yang terletak di bagian barat Pulau Madura ini masuk kategori berisiko rendah Covid-19.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Tiap tamu hanya 10 menit

Mahfud S.Ag
Anggota DPRD Jatim Mahfid S. Ag

Penerapan protokol kesehatan sudah terasa sejak pintu masuk. Dua orang dari wedding organizer berdiri menyambut para tamu dan langsung menyemprotkan cairan hand sanitizer ke tangan.

Sebelum sampai ke meja penerima tamu, undangan harus melewati bilik disinfektan yang semprotannya menyala lembut sepanjang acara.

Setelah meletakkan amplop buwuh dalam kotak serta menuliskan nama. para tamu masih diberikan masker meski telah memakai masker sendiri. Resepsi ini menerapkan semacam sistem 'drive thru'.

Setelah memasuki ruang utama resepsi. MC wedding akan mengarahkan tiap tamu menuju pelaminan menyapa mempelai dan langsung berfoto. Usai foto mereka langsung menuju pintu keluar. Sebuah goodibag menjadi buah tangan untuk undangan.

"Sejak masuk sampai keluar, tak sampai sepuluh menit. simple sekali," kata Mahfud S.Ag, Anggota DPRD Jawa Timur yang menghadiri resepsi itu.

Politikus PDIP ini pun mendukung Pemerintah Kabupaten Bangkalan melonggarkan kegiatan warga untuk menggelar resepsi misalnya.

"Yang penting patuh protokol kesehatan. Dan resepsi malam ini bisa jadi contoh untuk itu," kata dia.

Butuh Waktu Satu Bulan

IPTU Mansur
IPTU Mansur dan Istri

Butuh waktu satu bulan bagi IPTU Mansur menyiapkan resepsi putrinya. Wedding organizer yang dipilih, diminta tak hanya menyiapkan pelaminan dan katering namun juga mengatur acara agar sesuai protokol kesehatan.

Setelah konsep matang, Mansur pun berkoordinasi dengan Gugus Tugas Covid 19. Dan dia bersyukur konsep itu diterima dengan diberikan izin menggelar resepsi di gedung Rato Ebuh.

"Sejak awal, kami memang mengonsep agar tiap tamu tak sampai 10 menit. Sehingga tak ada keramaian di dalam," kata dia.

Dengan total undangan 750 orang, Menurut Mansur, penerapan prokol kesehatan tak membuat pembiayaan resepsi membengkak.

"Alhamdulillah lancar. semoga bisa mengedukasi masyarakat," ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya