Ancaman Denda Hingga Pidana Kurungan Bagi Pelanggar Perlintasan Sebidang Kereta Api

Bagi yang tidak mematuhi rambu lalu lintas saat melintasi perlintasan sebidang kereta api akan dikenakan denda hingga pidana kurungan.

oleh Reza Efendi diperbarui 10 Okt 2020, 12:24 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2020, 09:00 WIB
Sosialisasi
Bagi yang tidak mematuhi rambu lalu lintas saat melintasi perlintasan sebidang [kereta api](4325857 "") akan dikenakan denda hingga pidana kurungan.

Liputan6.com, Medan - PT Kereta Api Indonesia Divisi Regional I Sumatera Utara (KAI Divre I Sumut) mengingatkan masyarakat pengguna jalan. Bagi yang tidak mematuhi rambu lalu lintas saat melintasi perlintasan sebidang kereta api akan dikenakan denda hingga pidana kurungan.

Manager Humas PT KAI Divre I Sumut, Mahendro Trang Bawono mengatakan, aturan tersebut telah diatur di dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ).

"Untuk itu kami mengimbau kepada seluruh pengguna jalan untuk berperilaku disiplin di perlintasan sebidang," kata Mahendro, Jumat (9/10/2020).

Disebutkannya, dalam Pasal 296 berbunyi, "Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor pada perlintasan antara kereta api dan jalan yang tidak berhenti ketika sinyal sudah berbunyi, palang pintu kereta api sudah mulai ditutup, dan/atau ada isyarat lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 114 huruf a dipidana dengan pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak Rp750.000,00 (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah)."

Sementara Pasal 114 juga menyebutkan, "Pada perlintasan sebidang antara jalur kereta api dan jalan, pengemudi wajib berhenti ketika sinyal sudah berbunyi dan palang pintu kereta api sudah mulai ditutup, serta wajib mendahulukan kereta api."

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Wajib Dahulukan KA

Sosialisasi protokol kesehatan
Ketika sudah ada tanda-tanda mendekati perlintasan sebidang kereta api, setiap pengguna jalan diharuskan untuk mengurangi kecepatan dan berhenti.

Terkait aturan tersebut, Mahendro mengimbau kepada masyarakat pengguna jalan, ketika sudah ada tanda-tanda mendekati perlintasan sebidang kereta api, setiap pengguna jalan diharuskan untuk mengurangi kecepatan dan berhenti.

"Tengok kanan-kiri untuk memastikan tidak ada kereta yang akan melintas. Jika ada kereta yang akan melintas, maka pengendara wajib mendahulukan perjalanan kereta api," imbaunya.

Diungkapkan Mahendro, aturan tersebut juga sesuai oleh Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian. Pasal 124 menyatakan, "Pada perpotongan sebidang antara jalur kereta api dan jalan, pemakai jalan wajib mendahulukan perjalanan kereta api."

Patuhi Rambu

Sosialisasi keselamatan perkeretaapian
Selama ini perlintasan sebidang merupakan salah satu titik yang sering terjadi kecelakaan. Melihat fakta tersebut, beberapa waktu lalu KAI Divre I Sumut bersama Railfans melakukan sosialisasi di perlintasan sebidang, di perlintasan JPL Nomor 02 Kilometer 0 + 690 lintas Medan-Belawan-Medan-Binjai.

Disebutkannya, kecelakaan di perlintasan sebidang kereta api dapat dihindari jika seluruh pengguna mematuhi seluruh rambu-rambu yang ada, dan berhati-hati saat akan melalui perlintasan sebidang kereta api.

"Masyarakat pengguna jalan diharapkan benar-benar mematuhi aturan di perlintasan sebidang ini. Agar keselamatan perjalanan pengguna jalan dan kereta api dapat tercipta," Mahendro menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya