Ridwan Kamil Harap Program Desa Digital Perbaiki Perekonomian

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan Pemerintah Provinsi Jabar intens mengembangkan ekosistem digital di pedesaan.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 18 Okt 2020, 08:30 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2020, 08:30 WIB
Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menjadi Panelis dalam SIF E-Connects Indonesia 2020 via konferensi video di Waduk Dharma, Kabupaten Kuningan, Sabtu (17/10/20). (Foto: Humas Jabar)

Liputan6.com, Kuningan - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan Pemerintah Provinsi Jabar intens mengembangkan ekosistem digital di perdesaan. Hal itu teraplikasikan dalam Desa Digital yang merupakan program pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan teknologi digital dan internet dalam pengembangan potensi desa, pemasaran dan percepatan akses serta pelayanan informasi.

"Saya ingin mentransformasikan seluruh aspek kehidupan menjadi ekosistem digital meski tidak mudah dilakukan karena Jabar memiliki 5.312 desa. Jadi, saya gunakan digital inklusif," kata Ridwan Kamil saat menjadi panelis dalam SIF E-Connects Indonesia 2020 via konferensi video di Waduk Dharma, Kabupaten Kuningan, Sabtu (17/10/2020).

Emil, panggilan Ridwan Kamil menuturkan, nantinya seluruh pelayanan publik di desa akan didigitalisasi, koneksi internet akan dibenahi, command center dibangun, dan masyarakat desa dapat memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan sekaligus mengenalkan produk unggulan di wilayahnya.

Sejak diluncurkan pada 10 Desember 2018, kata Emil, Pemprov Jabar sudah memasang wifi di desa-desa blank spot atau desa tidak memiliki koneksi internet sama sekali.

"Kami mengubah cara berbisnis di desa dengan membuat command center di rural area. Ini merupakan salah satu cara saya dalam meningkatkan kemampuan warga untuk memanfaatkan koneksi digital. Ada komputer yang terhubung ke e-commerce untuk belanja maupun berjualan," ucapnya.

Sebelumnya, Desa Digital mendapatkan penghargaan bergengsi di tingkat internasional. Desa Digital terpilih sebagai Digital Equity and Accessibility dalam ajang IDC Smart City Asia/Pacific Awards 2020.

Desa Digital mendapat penghargaan tersebut karena dinilai mampu memberdayakan masyarakat dan meningkatkan aksesibilitas informasi melalui pemanfaatan teknologi digital dan internet.

Selain itu, Pemprov Jabar mengembangkan aplikasi Sapa Warga. Sapa Warga dikembangkan untuk memangkas jarak komunikasi masyarakat dengan pemerintah. Hingga kini sudah 40.000 Ketua RW mengakses Sapa Warga.

"Kami pun mempunyai aplikasi untuk masyarakat agar bisa berkomunikasi dengan pemerintah, dan akan kami bagikan sekitar 50 ribu gadget (gawai) sebagai alat penunjang," kata Emil.

Menurut Emil, di sektor perikanan, ribuan kolam sudah menggunakan teknologi smart auto feeder. Lewat teknologi itu, memberi pakan ikan bisa menggunakan gawai. Hal tersebut membuat panen bisa naik dari dua menjadi empat kali dalam setahun.

Selain itu, sejumlah desa sudah mulai memasarkan hasil pertanian melalui e-commerce. Hal itu menguntungkan petani dan konsumen, karena alur distribusi yang kerap melambungkan harga, dapat dipangkas.

"Itu semua, sangat Covid-19 friendly. Bisa dilakukan di rumah tidak perlu keluar tapi tetap mendapat pemasukan. Selama Covid-19, desa sudah terbiasa dengan sistem digital. Jadi saya ingin terus meningkatkan ekonomi perdesaan," tuturnya.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya