Cara Urunan Unik Warga Sukakarya Garut Saat Pandemi

Selain membantu dan menumbuhkan kesetiakawanan sosial, hadirnya ATM Sembako gratis sekaligus melatih kejujuran antar warga.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 19 Okt 2020, 07:00 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2020, 07:00 WIB
Nampak salah seorang warga tengah mengambil salah satu bahan kebutuhan pokok di ATM semabako warga RW 02 Kelurahan Sukakarya, Garut, Jawa Barat.
Nampak salah seorang warga tengah mengambil salah satu bahan kebutuhan pokok di ATM semabako warga RW 02 Kelurahan Sukakarya, Garut, Jawa Barat. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Di tengah masa sulit pandemi Covid-19, masyarakat Rukun Warga (RW) 02 Kelurahan Sukakarya, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, Jawa Barat, punya cara unik mengumpulkan bahan makanan untuk membantu warga tidak mampu.

Dengan sukarela, mereka urunan memberikan makanan yang dikemas dalam plastik, untuk selanjutnya diikat atau digantung pada sebuah tempat yang disediakan pengelola. Warga yang membutuhkan bisa mengambil secukupnya.

Terlihat sebuah tulisan, ‘Bagi Yang Membutuhkan Ambil Seperlunya - Bagi Yang Mampu Silahkan Gantungkan,’. Belakangan masyarakat sekitar menyebutnya dengan istilah ATM sembako gratis warga miskin.

Asep M.A. Nurdin, salah satu warga sekaligus inisiator kegiatan itu mengatakan, kegiatan tersebut tercetus sebagai bentuk keprihatinan bersama, terutama bagi warga miskin dalam menghadapi masa sulit pandemi Covid-19 saat ini.

Melalui sarana pengajian, ia kemudian mengajak kepada warga, terutama masyarakat mampu, untuk menyisakan atau sekedar menyimpan ragam jenis makanan sembako di ATM sembako itu. "Bagi warga kurang mampu, nanti diberitahu jika membutuhkan sesuatu silahkan mengambil seperlunya," ujar dia, beberapa waktu lalu.

Respons warga sungguh luar biasa, diawali dengan penyimpanan beberapa kebutuhan pokok dari emak-emak peserta pengajian, kemudian para dermawan pun bermunculan untuk melakukan hal serupa.

Tak mengherankan ragam kebutuhan makanan pokok seperti beras, lauk pauk, sayuran, minyak goreng, dan lain sebagainya tersedia cukup lengkap di sana secara gratis.

"Yang paling banyak diambil adalah beras, hal ini membuktikan banyak warga yg tidak mempunyai beras untuk dimasak hari itu," ujar dia.

Memakai masker, menjaga jarak&hindari kerumunan, serta mencuci tangan dengan sabun

Menurutnya, selain membantu sesama, ide meluncurkan ATM Sembako Gratis itu, ditujukan melatih kejujuran dan menumbuhkan rasa tolong menolong sesama warga. "Mudah-mudahan hal ini menjadi bentuk kesetiakawanan untuk memikirkan warga lain yang membutuhkan," kata dia.

Ketua RW 02, Indra Rahmat, mengatakan, masih banyak program serupa untuk menumbulkan kesadaran sosiak di tengah masyarakat. Sebut saja program Jum'at Berkah dengan menyediakan nasi bungkus bagi warga yang telah melaksanakan shalat jumat, Gerakan Pungut Sampah (Kebersihan) setiap 2 minggu atau sebulan sekali, termasuk mendirikan koperasi warga untuk membasmi 'bank emok'.

"Kami juga menghidupkan kembali belajar mengaji untuk anak-anak setiap hari ba'da Magrib di masjid-masjid," ujar dia.

Wakil Bupati Garut dr. Helmi Budiman mengapresiasi inovasi yang ditunjukan masyarakat masyarakat kelurahan Sukakarya. Menurutnya, penanggulangan masalah kemiskinan merupakan tanggung jawab bersama, terutama di masa pandemi saat ini. "Saya pun berharap ke depannya semua bisa menerapkan seperti ini," pinta dia.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya