Gempa Pangandaran Bikin Panik Warga Banyumas, Terasa Hingga Kebumen

Sejumlah warga Cingebul, Banyumas juga sempat keluar rumah dan sempat menyaksikan kabel listrik PLN yang bergoyang akibat guncangan gempa

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 25 Okt 2020, 09:20 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2020, 09:19 WIB
Ilustrasi gempa bumi
Ilustrasi gempa bumi (Photo: AFP/Frederick Florin)

Liputan6.com, Banyumas - Gempa melanda wilayah Jawa Barat, tepatnya di Kabupaten Pangandaran, Minggu (25/10/2020). BMKG menerangkan gempa tersebut terjadi pukul 07:56:45 WIB dengan Magnitudo 5,9 M.

Warga di Kabupaten Cilacap, Banyumas, Banjarnegara dan Kebumen merasakan gempa tersebut.

Nanik Ratnawati, warga Cingebul, Kecamatan Lumbir, Kabupaten Banyumas, sempat panik. Saat gempa terjadi, dia yang sedang memindah pot bunga lari ke delam rumah karena anak bungsunya masih tertidur.

"Terasa sekali. Anak sudah dibawa keluar sama ayahnya," katanya, Minggu pagi (25/10/2020).

Pantauan Liputan6.com, sejumlah warga Cingebul, Banyumas juga sempat keluar rumah dan sempat menyaksikan kabel listrik PLN yang bergoyang akibat guncangan gempa.

Sejauh ini, belum ada laporan kerusakan akibat gempa tersebut. Hanya saja, guncangan gempa memang dirasakan cukup besar. Di berbagai grup waspada kebencanaan, juga belum ada laporan dampak gempa tersebut.

Serupa dengan di Banyumas, warga Kalibening, Banjarnegara juga merasakan guncangan gempa tersebut. Sejumlah anggota SRU RAPI Banjarnegara melaporkan merasakan gempa. Tak ada laporan kerusakan.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Dampak Gempa Pangandaran

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas, Titik Puji Astuti juga sempat mengabarkan bencana gempa bumi tersebut. Tetapi, ia belum memberikan keterangan resmi terkait dampak gempa di Banyumas.

Di Kebumen, guncangan gempa juga dirasakan warga. Namun belum ada laporan kerusakan.

"Kebumen kota. Perumahan. Hanya bergoyang. Tidak ada laporan kerusakan," tulis Sugiyanto, guru SMA Negeri 1 Mirit, Kebumen, dalam grup Pusdalops BPBD Kebumen.

Seperti diberikan sebelumnya, Gempa bumi mengguncang kawasan Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Minggu (25/10/2020). Gempa berkekuatan magnitudo 5,9 itu terjadi pada pukul 07.56.45 WIB.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, pusat gempa berada di 90 km barat daya Kabupaten Pangandaran atau pada koordinat 8.22 lintang selatan (LS) dan 107.87 bujur timur (BT).

BMKG menyebut, gempa berada di laut dengan kedalaman 10 km itu tidak berpotensi tsunami. Namun BMKG mengimbau masyarakat mewaspadai potensi gempa susulan.

 

 

Mitigasi Gempa Bumi

Sebelum:

- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempabumi.

- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

- Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.

- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.

- Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.

- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi

- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

- Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

Saat Terjadi Gempa Bumi:

- Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.

- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

- Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

- Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.

- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

Setelah Terjadi Gempa Bumi:

- Jika Anda berada di dalam bangunan: keluar dari bangunan tersebut dengan tertib; jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa;periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K; telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.

- Periksa lingkungan sekitar Anda: apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.

- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa,karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.

- Dengarkan informasi mengenai gempabumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.

- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya