Seorang Warga Palu Diamankan Saat Pengejaran Terduga Teroris MIT, Keluarga Cemas

Aparat kepolisian diminta menginformasikan kepada pihak keluarga mengenai keberadaan seorang warga yang diamankan saat pengejaran dua terduga kelompok MIT di Kelurahan Mamboro Barat.

oleh Heri Susanto diperbarui 12 Nov 2020, 23:00 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2020, 23:00 WIB
permukiman di kelurahan Mamboro Barat
Seorang warga melintas di permukiman di kelurahan Mamboro Barat, Selasa (10/11/2020). Keluarga dari warga yang dibawa polisi saat mengejar terduga MIT mengaku belum mendapat kabar keberadaan anggota keluargany dari polisi. (Foto: Liputan6.com/ Heri Susanto).

Liputan6.com, Palu - Aparat kepolisian diminta menginformasikan kepada pihak keluarga terkait keberadaan seorang warga yang diamankan saat pengejaran dua terduga kelompok MIT di Kelurahan Mamboro Barat. Pihak keluarga cemas karena tidak mendapat kejelasan ke mana anggota keluarganya dibawa.

 

Warga yang diamankan tersebut yakni M-U (27), penghuni rumah di Kelurahan Mamboro Barat yang dijadikan tempat menginap dua terduga anggota MIT Poso, Bojes dan Aziz sebelum kabur saat akan ditangkap aparat.

Satriani, kakak perempuan MU kepada Liputan6.com di rumahnya di Kelurahan Mamboro Barat mengungkapkan adiknya itu dibawa polisi yang menggeledah rumahnya pada Sabtu pagi (7/11/2020) dan hingga Selasa (10/11/2020) keluarga belum mendapat kabar dari polisi tentang keberadaannya.

"Kemarin kami ke Polda Sulteng untuk mengantarkan pakaian dan makanan tapi adik saya tidak ada di sana. Polisi di sana hanya bilang adik saya dibawa Densus 88," Satriani menceritakan.

Pihak keluarga, kata Satriani, mencemaskan kondisi adiknya itu karena saat dibawa polisi, dia tidak membawa bekal apa pun. Apalagi, ketika dihubungi nomor selular sang adik tidak lagi aktif.

Dia mengakui bahwa adiknya memang mengenal kedua buronan polisi itu, tetapi sepengetahuannya sang adik mengenal keduanya dari orang lain. Selama dua orang yang masuk dalam DPO polisi tersebut tinggal di rumah itu, kata dia, tidak ada interaksi yang mencurigakan antara adiknya dengan kedua orang itu. Apalagi, keduanya mengaku hanya beberapa hari saja menumpang sebelum ke Morowali.

Satriani juga meminta publik tidak mengaitkan kasus tersebut dengan keluarganya yang telah lama tinggal di Mamboro Barat untuk menghindari dampak psikososial.

"Kami hanya mau tahu di mana dan bagaimana keadaan adik saya. Kami bukan keluarga teroris, kami sudah lama tinggal di sini," pungkasnya.

Sementara itu, pengejaran terhadap kedua terduga kelompok MIT tersebut telah memasuki hari ke-5 sejak dilakukan pada Sabtu (7/11/2020).

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak video pilihan berikut ini

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya