Sudah 4 Hari, Jalur Padang-Bukittinggi via Malalak Terputus Akibat Longsor

Jalur Padang-Bukittinggi via Sicincin-Malalak-Balingka (Simaka), tepatnya di Batu Baapik, Nagari Malalak Timur, Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, dihantam longsor pada Jumat (27/11) dini hari dan masih belum bisa dilewati kendaraan hingga kini.

oleh Novia Harlina diperbarui 30 Nov 2020, 11:00 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2020, 11:00 WIB
Sempat Putus, Jalur Lintas Riau - Sumbar Dibuka Terbatas
Longsor yang terjadi di jalur lintas Riau - Sumbar hingga kini sudah menelan empat korban jiwa. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Padang - Memasuki musim hujan ancaman bencana hidrologi seperti longsor mulai mengintai titik-titik rawan di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), salah satunya jalan lintas Padang-Bukittinggi via Malalak.

Jalur Padang–Bukittinggi via Sicincin-Malalak-Balingka (Simaka), tepatnya di Batu Baapik, Nagari Malalak Timur, Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, dihantam longsor pada Jumat (27/11) dini hari.

Camat Malalak, Ricky Eka Putra mengatakan, intensitas hujan yang cukup tinggi mengakibatkan longsor dan menimbun jalan sepanjang 100 meter, dengan ketinggian sekitar 4 meter.

"Hingga kini jalan lintas provinsi ini masih belum bisa dilewati," ujar Ricky Eka Putra.

Ia menjelaskan, longsor awal terjadi pada Kamis (26/11/2020) dini hari dan sudah dilakukan penanganan, baik secara manual maupun menggunakan alat berat.

Namun, sorenya terjadi longsor susulan dan pembersihan terpaksa dihentikan ditambah intensitas hujan cukup tinggi di kawasan Malalak.

Dia jua mengingatkan masyarakat untuk tidak melewati jalur itu, karena cuaca masih mendung sehingga kondisinya sangat berisiko longsor susulan.

Saksikan Juga Video Pilihan Berikut Ini:


Masih Belum Dilewati

Ricky Eka Putra mengatakan, hingga kini petugas masih bekerja membersihkan material longsor. Dua alat berat telah diturunkan untuk pengerjaan, dan akan kembali ditambah untuk mempercepatan pembersihan material penghambat jalan.

"Kemungkinan alat berat kembali ditambah untuk mempercepat pembersihan material berupaya pepohonan, kayu, tanah dan bebatuan," sebutnya.

Menurutnya, pembersihan material akan memakan waktu yang cukup lama karena cuaca yang masih sering hujan kala sore hari, ditambah kondisi tanah yang sangat labil.

"Paling cepat pembukaan total bisa dilakukan dalam 5 hari ke depan. Tapi kita prioritaskan bisa dibuka untuk roda dua dalam waktu cepat," katanya.

Hingga saat ini, akses masyarakat dari Bukittinggi-Padang Pariaman atau sebaliknya masih ditutup. Tanda jalan ditutup sudah dipasang dari kedua arah agar tidak ada pengguna jalan melewati jalur tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya