Tragedi di Hari Pencoblosan Pilkada, Seorang Ibu di Nias Tega Bunuh 3 Anak Kandung

Tragedi berdarah terjadi pada hari pencoblosan Pilkada 2020. Seorang ibu di Kabupaten Nias Utara, Kepulauan Nias, Sumatera Utara (Sumut) tega menghabisi nyawa 3 anak kandungnya yang berusia di bawah lima tahun (balita).

oleh Reza Efendi diperbarui 09 Jan 2021, 22:08 WIB
Diterbitkan 10 Des 2020, 23:35 WIB
Lima Pelaku Pembunuhan yang Bunuh Diri
Ilustrasi pembunuhan. Ilustrasi: Dwiangga Perwira/Kriminologi.id

Liputan6.com, Nias Tragedi berdarah terjadi pada hari pencoblosan Pilkada 2020. Seorang ibu di Kabupaten Nias Utara, Kepulauan Nias, Sumatera Utara (Sumut) tega menghabisi nyawa 3 anak kandungnya yang berusia di bawah lima tahun (balita).

Aksi pembunuhan keji tersebut dilakukan oleh MT. Wanita berusia 30 ini diduga tega menghilangkan nyawa 3 buah hatinya karena stres. Aksi tersebut dilakukan di rumahnya, Dusun II, Desa Banua Sibohou, Kecamatan Namohalu Esiwa.

Pembunuhan tersebut dilakukan MT saat anggota keluarganya yang lain pergi ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk mencoblos pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Nias Utara.

"Korban masing-masing berinisial YL berusia 5 tahun, SL 4 tahun, dan DL 2 tahun," kata Paur Humas Polres Nias, Aiptu Yadsen Hulu, Kamis (10/12/2020).

Dijelaskannya, sebelum pembunuhan terjadi, di hari kejadian sekitar pukul 09.30 WIB, suami pelaku, NL alias AF, yang juga ayah para korban, pergi ke TPS II Desa Banua Sibohou.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut ini:

Sempat Berpamitan

[Bintang] Kasus Pembunuhan Anak dalam Kardus Kembali Membawa Duka
Ilustrasi Kasus Pembunuhan | via: guardianlv.com

Menuju TPS, NL berangkat bersama putri sulungnya, SL, serta ayahnya FL alias AO, dan ibunya, SZ alias IO. Mereka bahkan sempat berpamitan kepada MT yang tinggal di rumah bersama 3 korban, sebelum pembunuhan terjadi.

"TPS berjarak sekitar 5 Kilometer. Rumah mereka masuk ke pedalaman dan hanya terdapat beberapa rumah. Lalu jarak tiap rumah juga berjauhan," Yadsen menuturkan.

Sekitar pukul 12.00 WIB, FL, SZ, dan SL pulang ke rumah. Sementara NL masih tinggal di TPS. Saat tiba di rumah sekitar pukul 13.30 WIB, mereka terkejut melihat para korban dalam keadaan tak bernyawa berlumur darah.

"Ada luka gorok di leher mereka (korban). Sementara MT tidur telentang di sampingnya. Ada ditemukan sebilah parang di sampingnya," ucap Tadsen.

Para Saksi Ketakutan

20160206-Ilustrasi-Pembunuhan-iStockphoto
Ilustrasi Pembunuhan dengan Senjata Tajam (iStockphoto)

Ketiga saksi kaget dan ketakutan melihat yang terjadi di tempat tinggal mereka. SL lalu menghubungi tetangganya dan memberitahukan kejadian tersebut. Sekitar pukul 16.00 WIB, NL tiba di rumah dan diberitahu mengenai kejadian itu.

Kemudian sekitar pukul 17.00 WIB, personel Polsek Tuhemberua mendapat informasi telah terjadinya peristiwa pembunuhan. Kapolsek Tuhemberua, AKP Ibe J Harefa, dan Kasat Reskrim Polres Nias, AKP Junisar R Silalahi, bersama personel langsung turun ke lokasi.

Pihak kepolisian langsung mengamankan MT dan meminta keterangan dari para saksi. Polisi juga melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan menyita barang bukti berupa sebilah parang. Sementara jasad ketiga korban dievakuasi ke RSUD Gunungsitoli untuk dilakukan visum.

"MT sudah diperiksa. Dari pemeriksaan awal, diketahui motif membunuh anak-anaknya karena faktor impitan ekonomi," Yadsen menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya