1.998 Petugas Siaga Malam Tahun Baru, Wali Kota Bandung: Rayakan di Rumah Saja

Sebanyak 1.998 petugas gabungan disiagakan guna mencegah terjadinya peningkatan penyebaran Covid-19 jelang pergantian malam tahun baru di Kota Bandung, Jawa Barat.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 31 Des 2020, 21:38 WIB
Diterbitkan 31 Des 2020, 21:34 WIB
Bandung
Aparat kepolisian berjaga di kawasan Asia Afrika, Kota Bandung, Kamis (31/12/2020). (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung - Sebanyak 1.998 petugas gabungan disiagakan guna mencegah terjadinya peningkatan penyebaran Covid-19 jelang pergantian malam tahun baru di Kota Bandung, Jawa Barat. Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung meminta warga tak merayakan malam tahun baru dan tetap berada di rumah.

"Kita terjunkan di beberapa ruas titik seluruh Kota Bandung yang diduga akan menjadi potensi kerumunan," kata Wali Kota Bandung, Oded M Danial, Kamis (31/12/2020).

Oded mengatakan, ribuan personel tersebut terdiri dari 586 personel Polrestabes Bandung, 270 Personel BKO Polda Jabar, 170 personel unsur Kodim 0618/BS, 172 personel instansi terkait termasuk dari unsur Pemkot Bandung.

Dalam operasi gabungan kali ini, para personel bakal mengawasi sejumlah ruang publik. Di antaranya Alun-Alun Bandung, kawasan Dago, flyover Pelangi, Pasoepati, Taman Tegalega, Gasibu, dan lokasi lainnya.

"Surat Edaran Wali Kota Bandung berisi larangan perayaan pesta tahun baru bisa menjadi pegangan dalam pelaksanaan pengamanan malam pergantian tahun," ujar Oded.

Ia memastikan, aparat gabungan bisa membubarkan segala bentuk perayaan pergantian tahun dengan bekal surat edaran tersebut. Dalam kesempatan tersebut juga, Oded kembali mengimbau kepada masyarakat untuk merayakan pergantian tahun dengan diam di rumah.

"Lakukan kegiatan yang bermanfaat bersama keluarga," ujarnya.

Sementara itu, Kapolrestabes Bandung Kombes Ulung Sampurna Jaya mengatakan, ada sejumlah ruas jalan yang ditutup untuk membatasi pergerakan warga.

"Pada pukul 18.00 WIB buka tutup jalan di beberapa ruas jalan yang sudah ditentukan. Mulai ring 1, ring 2 dan ring 3. Gunanya untuk menekan aktivitas masyarakat tidak berkerumun dengan situasi pandemi ini," kata Ulung.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya