Tiap Hari Ada 4 Jenazah Covid-19, Petugas Pemulasaran di Gunungkidul Kewalahan

Per hari Minggu, 17 Januari 2021, Palang Merah Indonesia Gunungkidul telah memakamkan dan melayani moda transportasi 287 jenazah Covid-19.

oleh Hendro diperbarui 18 Jan 2021, 20:00 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2021, 20:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Ilustrasi pemakaman jenazah pasien Corona COVID-19 (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Gunungkidul - Per hari Minggu, 17 Januari 2021, Palang Merah Indonesia Gunungkidul telah memakamkan dan melayani moda transportasi 287 jenazah Covid-19 dengan protokol kesehatan. PMI Gunungkidul kewalahan jika dalam satu hari harus memakamkan 4 jenazah Covid-19.

Ketua PMI Gunungkidul, Iswandoyo mengatakan, dari 13 April 2020 lalu, PMI telah memakamkan 56 jenazah luar kota, 64 jenazah suspect Covid-19, 36 jenazah probable atau jenazah yang masih menunggu hasil swab, juga 31 jenazah konfirmasi positif serta 42 jenazah yang tidak diketahui penyakitnya karena dimintai tolong keluarga.

Adapun untuk pemulasaran dan pemakaman telah dilakukan pada 1 jenazah suspect Covid-19, 2 jenazah yang masih menunggu hasil swab, dan 12 jenazah yang belum diketahui statusnya karena diminta keluarga.

“Kami juga menyediakan moda transportasi dan pendampingan pemulasaran hingga pemakaman bagi satu jenazah dari luar kota, enam jenazah suspect, satu jenazah yang menantikan hasil swab, dan dua jenazah konfirmasi positif,” kata Iswandoyo, Senin (18/01/2021).

Iswandoyo menambahkan, perkembangan pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19 meningkat pada Januari ini. Dalam satu hari saja, 15 relawan yang bertugas harus memakamkan tiga sampai empat jenazah Covid-19.

“Kalau dibilang kewalahan ya kewalahan tapi ini adalah tugas, tapi kalau sehari memakamkan empat jenazah kasihan teman-teman relawan juga," ungkap Iswandoyo.

Sebetulnya, pada Oktober 2020 lalu, pihaknya bersama Dinas Kesehatan, RSUD Wonosari, BPBD Gunungkidul melakukan pelatihan pemulasaran jenazah konfirmasi positif. Namun demikian ternyata belum semua relawan desa berani dan siap dalam melakukan pemulasaran jenazah.

"Adapula yang sudah berani, PMI diminta mendampingi dan kadang juga menyiapkan APDnya," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan, satu-satunya rumah sakit yang memiiki SDM cakap dalam merukti jenazah covid19 hanya RSUD Wonosari. Seringkali, para jenazah entah yang suspect, probable, maupun konfirmasi positif Covid-19 harus mengantri saat merukti.

"Beban RSUD Wonosari berlebihan, jadi mereka memang kewalahan," ujar Dewi.

 

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya