Liputan6.com, Gorontalo - Dua warga asal Kabupaten Gorontalo meninggal dunia tertimbun longsor di wilayah tambang ilegal di Desa Mekarti Jaya, Kecamatan Taluditi, Kabupaten Pohuwato, Ahad (17/01/2021).
Kali ini tambang ilegal tersebut menelan dua korban masing-masing korban bernama Anto dan Ipin warga Desa Huwango, Kecamatan Biluhu, Kabupaten Gorontalo (Kabgor). Mereka tidak bisa menyelamatkan diri ketika material tambang longsor menimpa mereka akibat curah hujan yang tinggi.
Advertisement
Baca Juga
Material longsor bercampur air inilah yang mengakibatkan kedua korban tewas di tempat. Material longsor tersebut jatuh secara tiba-tiba dan menghempas keduanya sehingga kedua korban tak mampu menyelamatkan diri.
Kepala BPBD Pohuwato, Ramon Abdjul mengatakan, kedua korban ditemukan telah meninggal dunia dan langsung dievakuasi menuju pemukiman warga sekitar pukul 04:00 WITA dini hari.
“Benar, kejadiannya sekitar Pukul 03.00 Wita dini hari, saya menerima kabar dari pak Camat Taluditi,” kata Ramon.
Ramon mengatakan, longsor yang terjadi diakibatkan oleh curah hujan yang terus mengguyur Wilayah Provinsi Gorontalo. Khususnya, Wilayah Kabupaten Pohuwato belakangan sepeka ini.
“Keduanya menambang dengan teknik Paritan. Longsor tersebut bercampur dengan air dan menimbun keduanya saat tengah asik bekerja,” kata Abdjul.
Merespon peristiwa ini, BPBD dibantu TNI-Polri dan warga sekitar, langsung bergerak ke lokasi, untuk melakukan evakuasi terhadap para korban.
“Keduanya sudah dibawa ke rumah duka masing-masing di Kabupaten Gorontalo,” kata Kepala BPBD Pohuwato.
Simak juga video pilihan berikut:
Nelayan Tewas Tenggelam
Tidak hanya itu, cuaca ekstrim yang terjadi di perairan Teluk Tomini kembali memakan korban. Kali ini seorang warga Kabupaten Pohuwato, dikabarkan meninggal dunia tenggelam akibat tersapu ombak.
Ahmad Tuliyabu(27) warga Desa Wanggarasi Timur ditemukan meninggal dunia karena di perairan laut dekat Pulau Olinggobe.
Kepala Basarnas Gorontalo, I Made Junetra menyebutkan, korban bersama lima temannya turun melaut untuk mencari ikan. Siang itu, kondisi gelombang cukup tinggi, perahu yang ditumpangi Ahmad dan kelima temannya berukuran kecil sehingga terbalik saat dihantam ombak.
“Perahu mereka terbalik. Mereka akhirnya berenang menyelamatkan diri ke pulau terdekat,” kata I Made, Ahad (17/1/2021).
Sayangnya, hanya lima orang teman Ahmad yang berhasil menyelamatkan diri. Ahmad tenggelam dan ditemukan meninggal dunia.
"Korban Kami sudah serahkan ke pihak keluarga untuk di kebumikan," katanya.
Advertisement