Liputan6.com, Manado - Proses pelacakan terhadap warga yang diduga menjadi korban longsor di Manado pada Sabtu (16/1/2021), dilakukan pihak Basarnas Manado bersama tim terkait. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menurunkan anjing pelacak K-9 Ditsamapta Polda Sulut.
Seperti yang terjadi pada proses pencarian dan evakuasi salah satu korban bernama Zan Hasan (48), yang tertimbun tanah longsor di Kelurahan Malalayang Satu Barat, Kecamatan Malalayang, Minggu (17/1/2021). Diketahui, Hasan yang sudah tertimbun sejak Sabtu sore berhasil ditemukan melalui upaya pelacakan oleh anjing pelacak K-9 dan kerjasama Basarnas Manado.
Advertisement
Baca Juga
Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan, proses evakuasi dilaksanakan bersama unsur terkait di antaranya Kepolisian, Basarnas, BPBD dan Pemerintah Kota Manado. Pada Minggu pagi (17/1/2021) sekitar pukul 09.00 Wita, jenazah korban berhasil dievakuasi dan selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Manado.
"Evakuasi dilakukan dengan menggunakan alat berat dibantu dengan pelacakan oleh anjing pelacak K-9 Ditsamapta Polda Sulut," ujarnya.
Di lokasi yang sama juga sebelumnya sudah dievakuasi korban meninggal dunia, seorang perempuan bernama Meini Pondaag (51) yang berprofesi sebagai guru.
Selain di Malalayang Satu Barat, bencana tanah longsor ini juga terjadi di 2 tempat lainnya, yaitu di Paal IV dan Perkamil Manado. Di Paal IV tepatnya di Asrama Polisi (Aspol) seorang anggota Polri menjadi korban, yaitu Aiptu Kifni Kawulur (48). Sedangkan, di Perkamil 3 anggota keluarga meninggal dunia, yaitu Fanny Poluan (50), Arni Laurens (44), dan Chelsea (8).
Berdasarkan data yang ada hingga Senin (18/1/2021), jumlah korban meninggal dunia akibat bencana longsor di Manado sebanyak 6 orang.