Kisah Korban Patah Tulang Bertahan 6 Hari di Tenda Darurat Gempa Mamuju

Tiga korban gempa yang dievakuasi oleh tim PSC Sulawesi Tengah itu berasal dari Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju. Selama enam hari sejak Jumat (15/01/2021) ketiganya bertahan di tenda darurat dengan luka patah tangan dan kaki

oleh Heri SusantoAbdul Rajab Umar diperbarui 21 Jan 2021, 03:30 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2021, 03:30 WIB
Petugas medis Sulteng yang membantu penanganan pascagempa Mamuju mengevakuasi salah satu korban luka di Kecamatan Tapalang, Mamuju ke RS, Rabu (20/01/2021). (Foto: Heri Susanto/ Liputan6.com)
Petugas medis Sulteng yang membantu penanganan pascagempa Mamuju mengevakuasi salah satu korban luka di Kecamatan Tapalang, Mamuju ke RS, Rabu (20/01/2021). (Foto: Heri Susanto/ Liputan6.com)

Liputan6.com, Mamuju - Petugas kesehatan di Mamuju mengevakuasi tiga warga yang bertahan di tenda darurat selama enam hari dengan luka serius akibat gempa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.

Tiga warga yang dievakuasi oleh tim PSC Sulawesi Tengah itu berasal dari Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju. Selama enam hari sejak Jumat (15/01/2021) ketiganya bertahan di tenda darurat dengan luka patah tangan dan kaki.

Mereka merupakan korban reruntuhan rumah saat gempa terjadi namun mereka baru dirujuk ke rumah sakit pada Rabu (20/01/2021).

"Korbannya ada tiga orang, dua dewasa dan satu anak kecil," kata tim PSC Sulteng, dr Ikbal, Rabu (20/01/2021).

Para korban itu yakni Sahril (40) warga warga Dusun Pempioang, Desa Tampalang, Nurliati (35), dan anaknya Syahgani (6) warga Desa Orobatu. Ketiganya langsung dibawa oleh tim medis ke rumah sakit untuk mendapat penanganan.

Di Desa Takandean sendiri terdapat pengungsi korban gempa yang berasal dari beberapa desa tetangga, di antaranya warga Kelurahan Galung, Kelurahan Dayangina, Desa Tampalang, Desa Orobatu, dan warga Takandeang.

"Hampir semua warga yang mengungsi karena rumahnya rusak," kata warga setempat, Aswin.

Masa tanggap darurat pascagempa Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat ditetapkan hingga 28 Januari 2021 oleh Gubernur Sulbar. Selama masa itu penanganan dampak bencana di daerah tersebut fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi serta evakuasi korban baik luka maupun meninggal dunia.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

12 Prioritas Titik Pencarian Korban Gempa

Pencarian korban gempa Mamuju dan Majene difokuskan di 12 titik. Sebanyak ratusan personel SAR gabungan dilibatkan dalam operasi yang telah memasuki hari ke-6 tersebut.

Kepala Basarnas Mamuju, Saidar R Jaya, merinci dari 210 personel gabungan yang terlibat operasi pencarian korban gempa, dibagi menjadi 7 tim yang masing-masing beranggotakan 30 personel.

Hingga Selasa (19/01/2021) berdasarkan laporan di posko SAR gabungan di kompleks Kantor Gubernur Sulawesi Barat, terdapat 12 titik lokasi terdampak gempa di Mamuju dan Majene yang jadi prioritas operasi pencarian.

"12 lokasi itu berdasarkan laporan warga tentang adanya korban," Saidar menerangkan, Selasa (20/01/2021).

Lokasi prioritas itu yakni bangunan rumah jabatan DPR, Mal Matos, Kantor Gubernur Sulbar, Warkop 101, RS Manakarra, dan Bengkel Rappang.

Pencarian korban gempa di Mamuju dan Majene sendiri sudah memasuki hari ke-6. Hingga Selasa (19/01/2021) tercatat sudah 90 korban meninggal dunia ditemukan baik oleh warga maupun SAR gabungan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya