Jaringan PDAM Mamuju Rusak Akibat Gempa, Suplai Air ke 8.000 Pelanggan Macet

Pelanggan di wilayah tengah menjadi yang terbanyak terdampak yakni 6.000 pelanggan karena instalasi rusak total akibat gempa bumi di Sulbar

oleh Heri SusantoAbdul Rajab Umar diperbarui 21 Jan 2021, 00:30 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2021, 00:30 WIB
Suplai air bersih dari PDAM Mamuju ke penyintas gempa di Jalan Juanda, Kota Mamuju, Rabu (20/01/2021). (Foto: Heri Susanto/ Liputan6.com).
Suplai air bersih dari PDAM Mamuju ke penyintas gempa di Jalan Juanda, Kota Mamuju, Rabu (20/01/2021). (Foto: Heri Susanto/ Liputan6.com).

Liputan6.com, Mamuju - Gempa 6,2 Magnitudo di Sulbar berdaya rusak tinggi. Selain merusak permukiman, perkantoran hingga gedung-gedung bertingkat, gempa ini juga merusak Sarana dan Prasarana (Sarpras) PDAM Mamuju. Tercatat sebanyak 8.000 pelanggan terdampak kondisi itu.

Direktur PDAM Tirta Manakarra Mamuju, Muhammad Nur mengungkapkan berdasarkan survei, kerusakan parah terjadi pada bangunan instalasi pengolahan di wilayah kota serta jaringan-jaringan pipa distribusi ke pelanggan terputus karena tertimbun longsoran yang dipicu gempa.

“Tingkat kerusakan mencapai 70 persen dengan 8.000 pelanggan terhenti menerima suplai air dari total 11.000 pelanggan. Semua bangunan instalasi pengolahan rusak,” Muhammad Nur, mengungkapkan saat ditemui di kantornya, Rabu (20/01/2021).

Nur merinci di antara 3 wilayah instalasi distribusi air di Kota Mamuju; utara, tengah, dan selatan. Pelanggan di wilayah tengah menjadi yang terbanyak terdampak yakni 6.000 pelanggan karena instalasi rusak total. Sementara di wilayah utara dan selatan masing-masing satu instalasi sudah mulai beroperasi.

Tahap perbaikan kata Nur sudah dimulai sejak 18 Januari secara bertahap. Pipa-pipa jaringan yang berada di perbukitan menjadi tantangan utama pihaknya karena berada di lokasi rawan longsor.

“Kami sedang upayakan pemulihan segera bisa dilakukan walau belum 100 persen, semua bertahap,” Nur menjelaskan.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Pencarian Korban Gempa

Rombongan Presiden Joko Widodo saat berkunjung di lokasi pengungsian penyintas gempa Mamuju, Selasa (19/01/2021). (Foto: Heri Susanto/ Liputan6.com).
Rombongan Presiden Joko Widodo saat berkunjung di lokasi pengungsian penyintas gempa Mamuju, Selasa (19/01/2021). (Foto: Heri Susanto/ Liputan6.com).

Pencarian korban gempa Mamuju dan Majene difokuskan di 12 titik. Sebanyak ratusan personel SAR gabungan dilibatkan dalam operasi yang telah memasuki hari ke-6 tersebut.

Kepala Basarnas Mamuju, Saidar R Jaya, merinci dari 210 personel gabungan yang terlibat operasi pencarian korban gempa, dibagi menjadi 7 tim yang masing-masing beranggotakan 30 personel.

Hingga Selasa (19/01/2021) berdasarkan laporan di posko SAR gabungan di kompleks Kantor Gubernur Sulawesi Barat, terdapat 12 titik lokasi terdampak gempa di Mamuju dan Majene yang jadi prioritas operasi pencarian.

"12 lokasi itu berdasarkan laporan warga tentang adanya korban," Saidar menerangkan, Selasa (20/01/2021).

Lokasi prioritas itu yakni bangunan rumah jabatan DPR, Mal Matos, Kantor Gubernur Sulbar, Warkop 101, RS Manakarra, dan Bengkel Rappang.

Pencarian korban gempa di Mamuju dan Majene sendiri sudah memasuki hari ke-6. Hingga Selasa (19/01/2021) tercatat sudah 90 korban meninggal dunia ditemukan baik oleh warga maupun SAR gabungan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya