Hore, Bunga Bangkai Setinggi 2 Meter Kembali Merekah di Tahura Bandung

Bunga bangkai atau yang bernama latin Amorphophallus Titanium kembali merekah di Taman Hutan Raya (Tahura), Kota Bandung.

oleh Dikdik Ripaldi diperbarui 26 Jan 2021, 07:00 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2021, 07:00 WIB
Bunga Bangkai
Bunga bangkai atau yang bernama latin Amorphophallus Titanium kembali merekah di Taman Hutan Raya (Tahura), Kota Bandung, Sabtu 23 Januari 2021. (Liputan6.com/ Dikdik Ripaldi)

Liputan6.com, Bandung - Bunga bangkai atau yang bernama latin Amorphophallus Titanium kembali merekah di Taman Hutan Raya (Tahura), Kota Bandung. Bunga berdiameter sekitar 1,5 meter dan tinggi mencapai 2 meter itu mulai merekah pada Sabtu, 23 Januari 2021 lalu.

Saat dikunjungi, baunya tak terlalu menusuk hidung. Batangnya yang berwarna putih gading agak kekuning-kuningan tampak tegas menjulang. Sementara, kelopaknya terbuka, berwarna merah gelap berpadu kecokelatan-cokelatan. Bunga itu merebak persis di samping taman kelinci area dalam Tahura.

Tumbuhan yang juga biasa disebut kibut atau suweg raksasa ini masuk klasifikasi langka menurut Badan Konservasi Dunia (International Union for Conservation of Nature/IUCN), di Indonesia keberadaannya pun dilindungi dengan Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999.

Kepala Tahura Bandung, Lianda Lubis menyampaikan, ini bukan  pertama yang mekar di Tahura, sudah beberapa kali sejak sekitar 15 tahun lalu. Lianda tak menyebut, diperkirakan enam sampai tujuh kali. Bunga sejenis terakhir ditemukan rekah pada 2018.

"Ini hasil eksplorasi Tahura sejak awal tahun 2006," ungkap Lianda kepada Liputan6.com, Senin (25/1/2021).

Kata Lianda, Tahura mengoleksi lima bunga bangkai dengan jenis yang sama. Bibit yang ditanam ini didatangkan dari Cagar Alam Taba Penanjung, Bengkulu. Sebelum dipindah tanam ke Tahura, bunga tersebut terlebih dahulu diaklamatisasi atau mengalami proses penyesuaian selama sebulan di Kebun Raya Cibodas, Cianjur.

"Kami pilih spesies ini karena yang paling besar," imbuhnya.

Menurut Lianda, rekahan bunga kali ini tergolong relatif kecil, tak sebesar rekahan bunga sebelumnya yang memiliki luas lingkar sekitar 2 meter dan tinggi mencapai 4 meter.

Lianda menambahkan, bunga ini biasanya hanya kuat rekah selama sepekan. Saat ini, pengunjung diperbolehkan untuk melihat maupun berfoto. "Tapi, kalau mau lihat jangan berkerumun dan lakukan reservasi online (untuk masuk ke Tahura)," ungkapnya.

Selain bunga bangkai Amorphophallus Titanium, sebagaimana disampaikan Lianda, total ada sekitar 480 spesies tumbuhan lainnya yang hidup di Tahura. Ratusan jenis tumbuhan koleksi Tahura tak hanya endemik, tapi berasal dari pelbagai wilayah lain di empat benua. Rencananya, Tahura masih akan kembali menambah koleksi tumbuhan.

"Koleksi yang akan ditambah yang endemik Jabar dan Indonesia dulu," tandasnya. 

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya