Ular Meneror Kampung Banaran Berhari-Hari, Induknya Belum Tertangkap

Kerja bakti dilakukan setelah lingkungan tersebut diteror ular dalam beberapa hari terakhir

diperbarui 15 Feb 2021, 11:00 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2021, 11:00 WIB
Anak kecil memegang ular. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Anak kecil memegang ular. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Sukoharjo - Warga bersama sukarelawan menemukan tiga ekor ular saat bekerja bakti membersihkan Lapangan Tempel, Desa Banaran, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Minggu (14/2/2021).

Kerja bakti dilakukan setelah lingkungan tersebut diteror ular dalam beberapa hari terakhir.

"Selama beberapa hari warga mengeluh ada ular. Karena itu hari ini warga bersama sukarelawan membersihkan area lapangan yang dipenuhi rumput ilalang," kata salah satu sukarelawan, Sriyanto, kepada Solopos.com, Minggu.

Sriyanto mengatakan kerja bakti diikuti sekitar 100 orang dengan melibatkan warga setempat dan sukarelawan dari berbagai organisasi. Mereka langsung membersihkan area lapangan dengan menggunakan beragam peralatan.

Lapangan Tempel Sukoharjo itu dibersihkan karena dipenuhi rumput ilalang yang diduga menjadi sarang ular.

Dari hasil penyisiran dan pembersihan, setidaknya ditemukan tiga ekor ular. Namun yang ditemukan baru anak ular, induknya belum ketemu.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Waspada Tumpukan Barang Bekas

Anak-anak di Pejagoan, Kebumen akrab dengan ular-ular piton raksasa. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Anak-anak di Pejagoan, Kebumen akrab dengan ular-ular piton raksasa. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

"Padahal yang dilihat warga dan bikin resah itu induk ular dengan panjang tiga meteran. Tapi saat kami bersihkan tadi tidak ketemu, hanya anak ular yang kami temukan," katanya.

Sriyanto mengatakan tiga ekor ular yang mereka temukan merupakan ular kayu. Ular selanjutnya dilepaskan kembali ke areal persawahan guna menjaga ekosistem. Menurutnya teror ular terjadi hampir di seluruh wilayah Sukoharjo.

Teror ular meningkat saat musim penghujan ini. "Pada musim hujan seperti sekarang kami imbau masyarakat lebih waspada akan ancaman ular,” ujarnya.

Hal itu, lanjutnya, karena saat musim hujan seperti sekarang merupakan musim ular bertelur. Sehingga ia mengimbau warga untuk tidak menumpuk barang bekas sekitar rumah karena berpotensi jadi tempat ular bertelur.

Tak hanya itu ia juga mengimbau masyarakat untuk segera membersihkan barang bekas. Tidak hanya rawan dipakai sarang ular, namun juga bisa menjadi tempat nyamuk bertelur. Akibatnya muncul kerawanan penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Dapatkan berita menarik Solopos.com lainnya, di sini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya