Melirik Potensi Kerajinan Berbahan Limbah Kerang di Agam

Kerajinan dari kerang mulai dilirik Pemkab Agam.

oleh Novia Harlina diperbarui 27 Mar 2021, 07:00 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2021, 07:00 WIB
Kerjaninan dari limbah kerang di Kabupaten Agam. (Liputan6.com/ Humas Pemkab Agam).
Kerjaninan dari limbah kerang di Kabupaten Agam. (Liputan6.com/ Humas Pemkab Agam).

Liputan6.com, Agam - Kabupaten Agam, Sumatera Barat memiliki potensi alam yang kaya. Daerah itu seperti paket lengkap, mulai dari adanya pantai, danau, hingga pegunungan.

Selain potensi wisata dan perikanan, Kabupaten Agam juga memiliki potensi lain yang bisa dikembangkan untuk peningkatan ekonomi, yakni pemanfaatan limbah kerang.

Limbah kerang ini bisa disulap menjadi produk yang memiliki nilai jual. Namun, hal ini belum tergarap maksimal dan perlu dukungan dari banyak pihak.

Kepala Bidang Peningkatan Kapasitas Daya Saing Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Agam, Hartini, mengatakan daerah itu memiliki limbah kerang yang sangat banyak.

"Limbah kerang di daerah pesisir Agam bisa mencapai kurang lebih 20 ton per bulan," ujarnya, melalui laman resmi Humas Pemkab Agam.

Untuk itu, DPKP Agam melirik potensi tersebut sebagai upaya peningkatan ekonomi keluarga masyarakat pesisir. Guna mewujudkan potensi tersebut, pihaknya mulai melatih perajin kerang.

Kini DPKP Agam telah melatih 20 peserta yang terdiri dari warga Kecamatan Tanjung Mutiara, Kecamatan Tanjung Raya, dan Kecamatan Lubuk Basung.

"Tujuannya untuk menggeliatkan sektor ekonomi kreatif produk perikanan nonkonsumsi," jelasnya.

Dari pelatihan ini, kata Hartini, pihaknya menargetkan, para peserta bisa menghasilkan produk dan dijual di objek-objek wisata unggulan Kabupaten Agam.

Selain itu, mengingat limbah yang cukup berlimpah, DPKP Agam juga mengajak sektor swasta untuk melirik pengembangan usaha limbah kerang.

"Belum ada pengusaha di Kabupaten Agam yang melirik usaha limbah kerang ini," ujarnya.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya