Kondisi Terkini Puluhan Pasien Covid-19 Klaster Tarawih di Banyumas

Salah satu pasien mengatakan, mereka tertular Covid-19 dari klaster tarawih. Ada pula yang ketularan dari tetangganya yang bersilaturahmi

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 09 Mei 2021, 02:00 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2021, 02:00 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo menjenguk pasien Covid-19 klaster tarawih di Banyumas. (Liputan6.com/Humas Pemkab Banyumas)
Gubernur Ganjar Pranowo menjenguk pasien Covid-19 klaster tarawih di Banyumas. (Liputan6.com/Humas Pemkab Banyumas)

Liputan6.com, Banyumas - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menjenguk puluhan pasien Covid-19 klaster tarawih yang hingga kini masih diisolasi di Pondok Slamet, Baturraden, Banyumas.

Setiba di lokasi, Ganjar hanya menyapa beberapa warga dari kejauhan. Sambil berteriak, Ganjar memberikan semangat dan motivasi kepada pasien Covid-19 klaster tarawih ini.

Hal ini dilakukan untuk mencegah interaksi jarak dekat yang bisa memicu risiko penularan. Sedikitnya 50 orang dikarantina di karantina terpusat ini.

“Gimana kabarnya, ada yang punya gejala tidak? Sesak nafas, batuk-batuk, atau pilek. Kalau ada keluhan jangan sungkan ngomong sama petugas ya,” teriak Ganjar dari kejauhan, sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu, 8 Mei 2021.

Beberapa pasien yang sedang diisolasi menjawab bahwa semuanya dalam kondisi sehat. Ada yang sempat kehilangan indra penciuman, tapi saat ini sudah membaik.

“Saya sempat tidak bisa mencium bau Pak, Alhamdulillah sekarang sudah bisa. Pak mau foto pak, tapi sayang kita jaraknya jauh,” ucap salah satu pasien Covid-19 klaster tarawih tersebut.

“Ya sudah foto saja dari sana. Kelihatan kok. Atau kalau tidak difotoin dari sini, nanti minta ke petugas ya,” ucap Ganjar.

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Klaster Keluarga

FOTO: Tarawih Pertama, Masjid di Tangerang Terapkan Physical Distancing
Jemaah melaksanakan salat tarawih pertama Ramadan 1441 Hijriah di Masjid Jami Al Ma'wa, Karang Tengah, Tangerang, Banten, Kamis (23/42020). Warga melaksanakan salat tarawih berjemaah dengan menerapkan physical distancing untuk mencegah penyebaran virus corona COVID-19. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ganjar pun menanyakan kenapa mereka semua bisa tertular Covid-19. Salah satu pasien mengatakan, mereka tertular dari klaster tarawih. Ada pula yang ketularan dari tetangganya yang bersilaturahmi.

“Katanya dari klaster tarawih pak. Kita juga tidak tahu ketularan dari mana,” ucapnya.

Ganjar kemudian meminta warganya itu bersabar menjalani isolasi. Mereka diminta menjaga kesehatan dan terus meningkatkan imun dengan berolahraga.

“Jangan lupa selalu bahagia. Saya doakan Panjenengan semua segera sehat, dan bisa kembali pulang ke rumah,” ucapnya.

Ganjar mengatakan, sebagian besar pasien yang dikarantina di tempat itu adalah dari klaster tarawih. Selain itu, ada juga beberapa dari klaster keluarga.

“Maka saya titip pesan buat semuanya, kondisinya masih labil, maka saya minta semua disiplin protokol kesehatan. Tadi ada yang ketularan dari tetangga yang main ke rumah, dia tidak tahu dan positif. Sesimpel itu. Maka kita harus benar-benar disiplin prokes dalam setiap kegiatan,” kata Ganjar.

Ia juga mengimbau masyarakat tidak menganggap remeh Covid-19. Banyak masyarakat kini mulai abai dalam pelaksanaan prokes, ada yang tidak pakai masker, tidak jaga jarak dan lainnya.

“Karena merasa sudah aman. Dengan kawan, saudara dan tetangga merasa dekat, sehingga abai. Padahal belum tentu, karena virus ini tidak kelihatan. Maka inilah pentingnya kita menjaga protokol kesehatan,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya