Â
Liputan6.com, Pesisir Selatan - Banjir yang melanda dua kecamatan di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, sejak Minggu (16/5/2021) sudah mulai surut. Warga yang mengungsi ke rumah kerabat dan sejumlah masjid dan musala sudah mulai kembali ke rumah. Kini mereka sibuk membersihkan rumah yang penuh dengan lumpur sisa banjir.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumatera Barat, Rumainur mengatakan, banjir yang disebabkan intensitas hujan yang tinggi melanda Kecamatan Ranah Ampek Hulu dan Kecamatan Basa Ampek Balai.
Advertisement
Baca Juga
"BPBD Pesisir Selatan ikut membantu warga dan bersiaga di lokasi," katanya, Rabu (19/5/2021).
Setidaknya, 1.024 kepala keluarga terdampak banjir tersebut. Ketinggian air ketika banjir mencapai dua meter, namun saat ini sudah surut dan warga sudah kembali ke rumah masing-masing.
Sementara Camat Ranah Ampek Hulu Tapan, Alamsyah mengatakan banjir Pesisir Selatan disebabkan tanggul darurat di aliran sungai Batang Tapan jebol.
"Aliran sungai Batang Tapan ada empat hulu, jika debit air naik maka banjir," ujarnya.
Ia menyebut, hulu Batang Tapan masuk ke wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat. Jika dari arah Kerinci sering hujan, maka debit air sungai naik ini menjadi banjir.
Tanggul darurat yang menahan air agar tak masuk ke pemukiman warga ini telah ada beberapa tahun belakangan dan sering kali jebol.
"Banjir serupa juga terjadi pada 2018 juga terjadi akibat faktor jebolnya tanggul darurat," ungkapnya.
Â