Hampir Kadaluwarsa, Ribuan Vaksin Astrazeneca Masih Mengendap di Dinkes Sulsel

Pihak Dinkes Sulsel sendiri masih menunggu juknis dari Kementerian Kesehatan.

oleh Fauzan diperbarui 31 Mei 2021, 10:48 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2021, 13:30 WIB
Kadis Kesehatan Sulsel, dr Muhammad Ichsan Mustari (Liputan6.com/Fauzan)
Kadis Kesehatan Sulsel, dr Muhammad Ichsan Mustari (Liputan6.com/Fauzan)

Liputan6.com, Jakarta Tak kunjung mendapatkan rekomendasi dan petunjuk teknis penggunaan dari Kementerian Kesehatan, ribuan Vaksin Astrazeneca kini mengendap di gudang penyimpanan milik Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan. Ironisnya Vaksin Astrazeneca itu tak lama lagi akan kadaluarsa. 

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, dr Muhammad Ichsan Mustari menyebutkan bahwa sedikitnya ada 3.210 Vaksin Astrazeneca yang saat ini disimpan di gudang penyimpanan milik Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan. Masa kadaluarsa Vaksin Astrazeneca sendiri diperkirakan habis pada bulan Juni mendatang.

"Jadi sementara kita keep di gudang Dinkes itu ada 3.210," kata Ichsan saat dikonfirmasi Minggu (30/5/2021). 

Ichsan mengatakan bahwa alasan pihaknya hingga kini tidak menyalurkan Vaksin Astrazeneca adalah lantaran belum adanya rekomendasi dan petunjuk teknis dari Kementerian Kesehatan. 

"Terkait Astrazeneca, sesuai arahan Kementerian Kesehatan, sementara kita masih menunggu instruksi penggunaannya," jelasnya. 

Hingga kini pihak Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) masih terus memeriksa Vaksin Astrazeneca. Pemeriksaan ulang itu dilakukan lantaran adanya temuan kasus pembekuan darah setelah seseorang disuntik Vaksin Astrazeneca

"Badan POM sementara melakukan penyelidikan kembali, tentu itu yang menjadi patokan kami untuk penggunaanya," ujar Ichsan.

Meski begitu, Ichsan memastikan bahwa proses vaksinasi di seluruh kabupaten-kota di Sulawesi Selatan terus berjalan menggunakan Vaksin Sinovac. Vaksinasi tersebut pun hingga kini masih tetap difokuskan kepada guru dan lansia. 

"Untuk vaksinasi di kabupaten kota terus berjalan, saat ini kita fokuskan untuk guru dan lansia. Walaupun juga angka yang lansia ini baru lima persen. Sementara untuk vaksinasi guru lanjut dia sudah dikisaran angka 60 persen," paparnya. 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya