Liputan6.com, Yogyakarta - Banyaknya kecelakaan karena mengantuk menjadi ide bagi mahasiswa UNY merancang bantal keselamatan berkendara atau Bantara.
Ikhwanudin menjelaskan Bantara ini terbuat dari dakron dan bahan lainnya seperti arduino nano, speaker, sensor detak, baterai, tempat baterai, akrilik, PCB, tenol,tombol ON/OFF, SD card reader, kertas glossy, HCL dan H 2 O 2 dan vibrating motor.
“Kami menggunakan alat-alat seperti solder, gunting, bor, mesin jahit mini, amplas, gerinda dan setrika dalam pembuatannya,” kata Ikhwanudin.
Advertisement
Tim pembuat Bantara terdiri dari Suryadi prodi Pendidikan Teknik Otomotif,Ikhwanudin - Pendidikan Teknik Elektro, Riani Fatimah - Pendidikan Teknik Busana dan AuliaAvi Basuki - Akuntansi. Riani Fatimah menambahkan bantal leher ini didesain sedemikian rupa agar selain untuk menghindari kantuk juga dapat meningkatkan kenyamanan pada posisi kepala.
Baca Juga
“Selain itu kursi kabin yang desainnya kurang memberikan kenyamanan dalam berkendara jarak jauh juga menyebabkan kelelahan pada leher,” paparnya.
Seperti diketahui ciri-ciri mengantuk diantaranya adalah suhu tubuh dan tingkat respirasi rendah serta tekanan darah dan detak jantung menurun. Bantara dapat memonitor detak jantung yang menurun.
"Bantal ini dirancang menggunakan arduino nano sebagai mikrokontroler dan heart rate sensor sebagai pendeteksi detak jantung dengan sebuah output vibratoryang akan bergetar dan ditambah dengan output suara sebagai alarm saat pengendara mengalami kantuk," ujarnya.
Menurut Suryadi ide pembuatan bantal ini dari banyaknya pemberitaan media massa soal kecelakaan yang didominasi karena pengemudi mengantuk. Oleh sebab itu diperlukan alat yang dapat membantu menyadarkan pengemudi saat mengantuk.
“Kami memilih bantal leher sebagai media karena sangat cocok digunakan saat berkendara, apalagi bantal leher sudah familiar digunakan saat bepergian menggunakan kendaraan roda empat” katanya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Cegah Kantuk
Bantal leher dengan fitur antikantuk ini dapat membantu para pengemudi untuk mencegah kantuk serta menanggulanginya agar timbul kesadaran.
Cara membuatnya, pertama kali membuat rangkaian se perangkat elektronika yang diperlukan dalam produk bantara menggunakan proteus lalu cetak hasil desain rangkaiannya menggunakan kertas foto.
Gambar rangkaian tersebut diletakkan diatas PCB kemudian dipanaskan menggunakan setrika hingga gambar rangkaian benar-benar tercetak pada PCB. Larutkan H 2 O (air), H 2 O 2 dan HCL dengan perbandingan 4:2:l. Masukkan PCB ke dalam larutan tersebut untuk membentuk jalur rangkaian.
Langkah berikutnya merangkai atau menyolder seperangkat bahan elektronika Bantara ke papan PCB menggunakan tenol. Buat dan masukkan program pada ArduinoNano untuk menjalankan fungsi input dan output pada produk Bantara. Lalu membuat box pelindung rangkaian elektronika menggunakan akrilik.
Kemudian menentukan dan menandai posisi pemasangan sensor dan perangkat lainnya pada bantal leher. Satukan box berisi seperangkat rangkaian elektronika dengan bantal leher dan dikemas dengan kardus berbentuk kubus dengan mika di bagian depannya.
Produk inovasi bantal leher sebagai solusi pencegahan kecelakaan akibat kantuk berbasis mikrokontroler siap dipasarkan. Karya ini berhasil meraih dana Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan tahun 2020.
Advertisement