Ekspedisi Perahu Layar dan Bangkitnya Jiwa Pelaut Masyarakat Pesisir NTT

Lanal Maumere melepas empat perahu layar nelayan dalam rangka Ekspedisi Perahu Layar (EPL) dengan rute Maumere - Pulau Kojadoi.

oleh Dionisius Wilibardus diperbarui 16 Jun 2021, 06:00 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2021, 06:00 WIB
Empat perahu layar dalam ekspedisi perdana dari pelabuhan L.Say Maumere menuju Pulau Kojadoi. (Foto Dionisius Wilibardus)
Empat perahu layar dalam ekspedisi perdana dari pelabuhan L.Say Maumere menuju Pulau Kojadoi. (Foto Dionisius Wilibardus)

Liputan6.com, Sikka - Dalam rangka membangkitkan semangat dan jiwa bahari, Lanal Maumere melepas empat perahu layar nelayan dalam rangka Ekspedisi Perahu Layar (EPL) dengan rute Maumere - Pulau Kojadoi, yang merupakan Kampung Bahari Nusantara binaan Lanal Maumere.

Komandan Lanal Maumere Kolonel Laut (P) Dwi Yoga, melepas 4 perahu layar nelayan dalam rangka ekspedisi perahu layar dari Pelabuhan L Say Maumere menuju Pulau Kojadoi, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (13/6/2021) pagi.

Pantauan Liputan6.com di Pelabuhan L Say Maumere, ke-4 perahu layar itu dikawal oleh 1 unit Kapal Sea Rider Lanal Maumere dan 1 unit Sea Rider milik Kantor SAR Kelas II Maumere.

“Kali ini ada 4 unit perahu layar dari Kelurahan Nangahure yang turut serta dalam kegiatan expedisi di bawah arahan Ketua Kelompok Nelayan,” ungkap Danlanal Maumere Kolonel Laut (P), Dwi Yoga.

Dikatakannya pariwisata bahari, merupakan kegiatan ekonomi yang dilakukan di wilayah pesisir dan di laut dengan memanfaatkan sumber daya alam, untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekitarnya

"Ekspedisi perahu layar ini dilakukan untuk membangkitkan kembali jiwa pelaut masyarakat Sikka yang sudah tergerus jaman," katanya.

 

Simak Juga Video Pilihan Berikut:

Tradisi Perahu Layar

Lebih lanjut ia mengatakan, ekspedisi perahu layar ini merupakan salah satu upaya melestarikan alat transportasi masyarakat pada waktu dulu kala, dimana sebelum ada mesin, masyarakat menggunakan perahu layar.

“Sekarang sudah jarang dan bahkan sudah tidak ditemukan lagi masyarakat yang menggunakan layar, nah dengan adanya kegiatan ekspedisi perahu layar ini, akan mengingatkan kembali kepada anak-anak generasi muda untuk mengguankan kembali menggunakan perahu layar, jangan sampai hanya tinggal cerita saja,” ujarnya.

Selain menggunakan perahu motor harus dilengkappi dengan layar. Fungsinya bila terjadi kerusakan mesin ataupun kehabisan Bahan Bakar Minyak (BBM) di laut, para nelayan masih bisa survival kembali ke darat dengan menggunakan bantuan angin dengan menggunakan layar.

Sementara ketua kelompok nelayan Wuring, H Ali Sadikin mengatakan, kegiatan perdana ekspedisi bahari dari Maumere tujuan Kojadoi, ada 4 kapal nelayan yang semuanya dari Wuring.

 

 

Perahu Layar DItinggalkan

Menurut Sadikin, terakhir kali melaut dengan perahu layar tahun 1995 silam. Sesudah itu, nelayan sudah rata rata menggunakan mesin semua. Selama kurang lebih 24 tahun itu, sudah tidak paham lagi cara berlayar menggunakan perahu layar.

"Perahu layar sudah lama ditinggalkan. Terakhir tahun 1995 selanjutnya semua sudah pakai mesin. Jadi anak sekarang sudah tidak tahu lagi cara berlayar menggunakan perahu layar," kata Sadikin.

Hadir dalam kegiatan itu, para Perwira Lanal Maumere, Personel Kantor SAR Maumere, KSOP Kabupaten Sikka, GM Pelindo III Maumere dan para nelayan. Acara ekspedisi bahari kali ini berjalan lancar dari awal hingga akhir.

Ekspedisi Kojadoi akan dilaksanakan pada 27 Juni 2021, dengan melibatkan lebih banyak perahu layar nelayan di wilayah yang selama ini mencari di wilayah perairan Kabupaten Sikka.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya