Perkenalkan Kanti Marama, Harimau Sumatra dari Kebun Kelapa Sawit Pasaman Barat

Kanti Marama masuk ke kandang jebak pada Senin 19 Juli 2021.

oleh Novia Harlina diperbarui 21 Jul 2021, 09:00 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2021, 09:00 WIB
Harimau betina yang diberi Kanti Marama dievakuasi dari kebun kelapa sawit di Pasaman Barat. (Liputan6.com/ BKSDA Sumbar)
Harimau betina yang diberi Kanti Marama dievakuasi dari kebun kelapa sawit di Pasaman Barat. (Liputan6.com/ BKSDA Sumbar)

Liputan6.com, Padang - Seekor satwa dilindungi jenis harimau sumatra masuk ke perangkap yang dipasang Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat di area perkebunan kelapa sawit PT Pasaman Marama Sejahtera, Kabupaten Pasaman Barat.

Harimau tersebut masuk ke salah satu kandang jebak pada Senin (19/7/2021). Kandang jebak dipasang tim BKSDA Sumbar setelah mendapat laporan bahwa seekor harimau muncul di area perkebunan sawit itu.

"Satwa sudah dievakuasi ke Taman Marga Satwa Budaya Kinantan (TMSBK) di Bukittinggi untuk dilakukan observasi," kata Pengedali Ekosistem Hutan BKSDA Sumbar, Ade Putra kepada Liputan6.com, Senin (19/7/2021).

Ia menyebut harimau yang masuk ke kandang jebak itu diberi nama Kanti Marama, berjenis kelamin betina dan masih remaja. Harimau ini dalam kondisi sehat.

Menurutnya, jika tak ada halangan, Kanti Marama akan dilepasliarkan dalam waktu dekat, tetapi untuk lokasinya masih belum diketahui.

Sebelumnya, Ade mengatakan kemunculan harimau ini juga sempat terekam kamera pekerja di lokasi dan beredar di media sosial.

Dalam video terlihat seekor harimau mengikuti kendaraan yang digunaan pekerja dari belakang. Kemudian tak lama setelahnya, satwa langka tersebut menghilang dalam semak-semak kelapa sawit.

"Video itu direkam pada Rabu 14 Juli 2021," katanya.

Setelah mendapat laporan, pihaknya menurunkan dua tim dari Resor Agam dan Pasaman, guna melakukan penanganan bersama manajemen perusahaan dan satuan Brimob.

"Identifikasi lapangan di lokasi kemunculan satwa sudah dilakukan," ujarnya.

Dari keterangan saksi, lanjut Ade, kemuculan harimau di lokasi tersebut bukan kali pertama, tetapi sudah beberapa kali di dalam area perkebunan.

Hal tersebut cukup membuat khawatir para pekerja, sehingga BKSDA Sumbar mengambil langkah untuk memasang tiga unit kamera jebak.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya