Memburu Harimau yang Buntuti Pekerja Sawit di Pasaman Barat

Kemunculan harimau di kebun sawit itu bukan yang pertama kalinya.

oleh Novia Harlina diperbarui 17 Jul 2021, 15:00 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2021, 15:00 WIB
Potret Menembus Batas: Selamatkan Harimau Sumatera
Hilangnya hutan yang menjadi habitat harimau Sumatera menyebabkan hewan ini sering kali dibunuh atau ditangkap karena tersesat di pedesaan.

Liputan6.com, Padang - Seekor satwa dilindungi jenis harimau Sumatra muncul di area perkebunan kelapa sawit milik PT Pasaman Marama Sejahtera (PMS), Sungai Aur, kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat.

Pengendali Ekosistem Hutan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar, Ade Putra mengatakan kemunculan harimau tersebut juga sempat terekam kamera pekerja di lokasi dan beredar di media sosial.

Dalam video terlihat seekor harimau mengikuti kendaraan yang digunaan pekerja dari belakang. Kemudian tak lama setelahnya, satwa langka tersebut menghilang dalam semak-semak kelapa sawit

"Video itu direkam pada Rabu 14 Juli 2021," katanya kepada Liputan6.com, Jumat (16/7/2021).

Setelah mendapat laporan, pihaknya menurunkan dua tim dari Resor Agam dan Pasaman, guna melakukan penanganan bersama manajemen perusahaan dan satuan Brimob.

"Identifikasi lapangan di lokasi kemunculan satwa sudah dilakukan," ujarnya.

Dari keterangan saksi, lanjut Ade kemuculan harimau di lokasi tersebut bukan kali pertama, namun sudah beberapa kali di dalam area perkebunan.

Hal tersebut cukup mengkhawatirkan para pekerja, sehingga BKSDA Sumbar mengambil langkah untuk memasang tiga unit kamera jebak.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

BKSDA Pasang Perangkap

BKSDA Sumbar memasang perangkap harimau. (Liputan6.com/ Novia Harlina).
BKSDA Sumbar memasang perangkap harimau. (Liputan6.com/ Novia Harlina).

Dari hasil kamera jebak itu, didapat gambaran visual satwa itu ketika sedang melintas. Oleh sebab itu, tim BKSDA memutuskan untuk mengevakuasi satwa dengan menggunakan dua unit kandang jebak.

"Pengusiran dan penggiringan ke dalam hutan tidak mungkin dapat dilakukan, maka kami pasang kandang jebak untuk evakuasi," katanya.

Kepada pihak manajemen, tim BKSDA meminta agar pekerja tidak beraktivitas dulu di sekitar lokasi kemunculan satwa.

Sementara itu tim BKSDA akan tetap memantau selama kandang jebak terpasang, dan melaksanakan patroli pada siang dan malam hari agar satwa tidak sampai berinteraksi dengan manusia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya