Membaca Kans Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Pilpres 2024

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) menyatakan, Salah satu kluster yang menjadi sorotan untuk tokoh capres yang paling banyak mendapat simpati saat ini adalah Ganjar Pranowo.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Agu 2021, 17:51 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2021, 17:39 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ikut menjadi pembicara dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Perpustakaan 2021. (Liputan6.com/ Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terus menanjak hasil survei sejumlah lembaga. Survei Charta Politika merilis survei terbaru, menempatkan Ganjar Pranowo di posisi teratas dengan elektabilitas 20,6 persen.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) menyatakan, Salah satu kluster yang menjadi sorotan untuk tokoh capres yang paling banyak mendapat simpati saat ini adalah Ganjar Pranowo.

Ganjar belum resmi dipilih oleh partai politik. Kendaraan Ganjar Pranowo memang dari PDI Perjuangan, namun partai kepala banteng moncong putih ini belum resmi menunjuk Ganjar.

Ia menyebutkan peta perjalanan menuju Pilpres 2024 sebenarnya sudah akan dimulai pada tahun depan 2022. Di mana sejak 20 bulan sebelum dilaksankan, Pilpres partai politik sudah mulai bergerak untuk mencari kandidat terbaik yang diusung partainya.

"Politik menuju Pilpres 2024 itu tidak lama, semua akan cepat dan dinamis, apalagi incumbent tidak bisa berpartisipasi kembali dalam Pemilu 2024. Beberapa waktu terakhir pun, partai politik sudah mulai bergerak memperkenalkan sosok pimpinan partai mereka masing-masing," ungkap Ujang Komarudin, Senin (16/8/2021).

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menyebutkan sifat survei elektabilitas masih amat dinamis, pasalnya Pemilu Presiden masih cukup lama yakni pada 2024.

"Survei sifatnya dinamis, bisa saja berubah, bila dulu nama Prabowo Subianto paling unggul sekarang justru Ganjar Pranowo berada di posisi terdepan dari segi keterpilihan (elektabilitas)," jelas Adi Prayitno.

"Kemungkinan bisa ada empat paslon. PDI Perjuangan bisa mengusung sendiri. Namun jumlah poros Parpol bisa hanya dua Paslon apabila tidak ada jagoan figur dan logistik yang dominan," ungkap Adi Prayitno.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Penilaian Prestasi

Sedangkan Pengamat Komunikasi Politik, Emrus Sihombing menyebutkan ada ketakutan partai politik apabila tidak mengusung calon dengan elektabilitas tertinggi maka perolehan suara partai akan rendah.

Saat ini, publik sedang menilai prestasi dan kinerja Ganjar Pranowo dalam menjalankan tugasnya sebagai kepala daerah di wilayahnya.

"Jadi meskipun Ganjar Pranowo paling tinggi elektabilitasnya dalam sejumlah survei, namun harus menjalankan tugasnya dengan baik dalam menghadapi pandemi Covid-19," kata Emrus.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya