Teror KKB, Bupati Yahukimo Didimus Yahuli Imbau Warga Tidak Keluar Kota Dekai

Kondisi kamtibnas yang tidak kondusif membuat Bupati Yahukimo Didimus Yahuli, mewanti-wanti warganya untuk sementara tidak beraktivitas keluar Kota Dekai.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Agu 2021, 11:46 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2021, 11:46 WIB
Kapendam Bantah Dua Anggota TNI Tewas, Hanya Terluka Ditikam KKSB
Ilustrasi kelompok kriminal bersenjata KKB Papua. Ilustrasi: Kriminologi

Liputan6.com, Jayapura - Kondisi kamtibnas yang tidak kondusif membuat Bupati Yahukimo, Provinsi Papua, Didimus Yahuli, mewanti-wanti warganya, terutama yang bukan orang asli Papua (OAP), untuk tidak beraktivitas keluar Kota Dekai.

"Saya berharap warga non OAP untuk sementara beraktivitas di dalam kota saja guna menghindari jatuhnya korban akibat ulah KKB," kata Yahuli, seperti dikutip Antara, Rabu (25/8/2021).

Situasi keamanan saat ini tidak kondusif sehingga diharapkan kerjasamanya dengan tidak melakukan aktivitas keluar kota, misalnya menebang kayu ke gunung atau ke pedulangan.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak juga video pilihan berikut ini:


Insiden

Bupati menyatakan prihatin atas insiden yang dialami warga sipil di wilayahnya, termasuk dua pekerja jembatan yang dibunuh di dekat kali Brazza. Dirinya mengharapkan dengan sangat warga nonOAP tidak lagi mencari kayu atau ikut berdulang sementara waktu, guna menghindari jatuhnya korban jiwa.

Ia juga menyatakan bela sungkawa atas meninggalnya para pekerja yang dibunuh KKB.

"Kelompok itu bukan warga Kabupaten Yahukimo, dan saya berharap TNI-Polri dapat menangkap para pelaku kriminal," katanya.

Sebelumnya KKB pimpinan Tenius Gwijangge, Minggu (22/8/2021), membunuh dua karyawan PT Indo Mulia Baru. Dua karyawan yang dibunuh yaitu Rionaldo Raturoma dan Dedi Imam Pamuji (Didik), Senin (23/8/2021) dievakuasi ke Timika dan Surabaya untuk dimakamkan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya