Katua PKK Makassar Tinjau Simulasi Pembelajaran Tatap Muka SMP

Dia pun berharap agar seluruh sekolah yang menggelar simulasi PTM bisa menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

oleh Fauzan diperbarui 31 Okt 2021, 20:25 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2021, 16:18 WIB
Ketua PKK Makassar Indira Yusuf Ismail tinjau simulasi PTM (Liputan6.com)
Ketua PKK Makassar Indira Yusuf Ismail tinjau simulasi PTM (Liputan6.com)

Liputan6.com, Makassar - Ketua Tim Penggerak PKK Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail meninjau SMP Athirah Bukit Baruga Antang, Senin (04/01/2021). Peninjauan dilakukan dalam rangka mengecek simulasi perdana Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas, jenjang SMP di Kota Makassar.

"Alhamdulillah, hari ini kita menyaksikan pelaksanaan pembelajaran tatap muka, dan terlihat kesiapan dari SMP Athirah, dalam penerapan protokol kesehatan," kata Indira kepada wartawan. 

Dia menjelaskan bahwa sejumlah sekolah tingkat SMP sebenarnya telah melakukan persiapan sejak beberapa bulan terakhir. Hanya saja pelaksanaan PTM harus menunggu Kota Makassar masuk zona kuning dan PPKM-nya turun level dari level 4. 

"Kita berharap tidak ada kendala dalam pelaksanaan, sehingga dapat terus berlanjut dan diikuti oleh sekolah lainnya yang ada di Kota Makassar," lanjutnya.

Indira pun meingimbau pihak sekolah agar tetap  memperketat protokol kesehatan. Kondisi Makassar yang saat ini telah berada dalam zona kuning, PPKM level 2, jangan sampai membuat lengah dan gegabah.

"Jangan jumawa, kita harus tetap sama-sama menjaga Makassar dari penyebaran Covid-19," harapnya. 

 

 

 

Wajib Prokes Ketat

Ketua PKK Makassar Indira Yusuf Ismail tinjau simulasi PTM (Liputan6.com)
Ketua PKK Makassar Indira Yusuf Ismail tinjau simulasi PTM (Liputan6.com)

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Makassar, Amalia Malik menyampaikan bahwa dalam simulasi kali ini, diterapkan di dua sekolah setiap kecamatan, yakni swasta dan negeri. Kegiatan pembelajaran pun hanya berlangsung selama 3 jam saja.

"Seminggu dua kali di setiap angkatan, masing-masing 3 jam pelajaran, dan akan dievaluasi dua minggu ke depan. Jika tidak ditemui kendala, bisa saja semua sekolah negeri dan swasta dapat menerapkan PTM terbatas," ujarnya.

Namun dalam perjalanannya, lanjut dia, akan dilakukan pengawasan secara bekala. Sekolah diwajibkan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, dan proses pembelajaran harus tetap berjalan, melalui PJJ dan PTM.

"Dalam proses simulasi ini, masih dilakukan dengan dua metode, yakni Pembelajaran Jarak Jauh dan Pembelajaran Tatap Muka," jelasnya. 

Demikian pula bagi orangtua yang belum mengizinkan untuk PTM, maka guru diwajibkan tetap menjalankan tugas memberikan pelajaran melalui PJJ.Siswa yang mengikuti proses PTM telah divaksinasi, kecuali bagi mereka yang umurnya belum 12 Tahun.

" Tadi ada 7 siswa yang belum divaksin, karena memang umurnya belum cukup 12 Tahun," ujarnya.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya