Hantu Kapal Malaysia Berpukat Harimau di Perairan Rokan Hilir

Polda Riau mengirimkan dua kapal patroli ke Rokan Hilir untuk mengamankan nelayan dari ancaman kapal Malaysia yang memakai pukat harimau.

oleh Syukur diperbarui 17 Okt 2021, 10:00 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2021, 10:00 WIB
Seorang nelayan Rokan Hilir menyampaikan sering masuknya kapal memakai pukat harimau daerahnya, termasuk dari Malaysia.
Seorang nelayan Rokan Hilir menyampaikan sering masuknya kapal memakai pukat harimau daerahnya, termasuk dari Malaysia. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Nelayan Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, mengeluh minim tangkapan ikan meskipun sudah berhari-hari melaut. Hal ini membuat Kepala Polda Riau prihatin dan mengerahkan dua kapal patroli ke wilayah yang berbatasan dengan Malaysia itu.

Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi menjelaskan, kapal itu berasal dari Kota Dumai dan Pekanbaru. Dengan sistem bawah komando operasi (BKO) kapal ini bakal berusaha menjaga kapal asing tak masuk ke perairan Indonesia.

Sebelumnya, Agung sempat berdialog dengan sejumlah nelayan. Dari sana, Agung tahu penyebab minimnya tangkapan nelayan di daerah yang pernah menempati tangkapan ikan terbesar di Indonesia itu.

Kepada Agung, seorang nelayan menyebut minimnya tangkapan karena konflik di laut. Sejumlah kapal nelayan dari provinsi lain masuk ke sana membawa alat penangkapan yang dilarang.

"Kami kesulitan Bapak Kapolda, karena kapal dari daerah lain datang menggunakan alat-alat yang dilarang, seperti pukat harimau mini," keluh seorang nelayan kepada Agung.

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak Video Pilihan Ini:

Rusak Ekosistem

Nelayan tadi menjelaskan, pukat harimau bisa merusak ekosistem perairan di Bagansiapiapi. Ujung-ujungnya, nelayan di sana kesulitan mendapatkan ikan.

"Belum lagi kapal-kapal besar dan canggih dari Malaysia," kata salah satu nelayan kepada Kapolda Riau.

Menanggapi keluhan ini, Agung berjanji akan berkoordinasi dengan stakeholder terkait untuk membahas banyaknya kapal dari daerah lain masuk ke Rokan Hilir. Khususnya kapal canggih yang membawa pukat harimau.

"Dua kapal dari Dumai dan Pekanbaru sudah dikerahkan ke sini agar persoalan ini selesai," tegas Agung didampingi Kapolres Rokan Hilir Ajun Komisaris Besar Nurhadi Ismanto.

Dengan pengerahan dua kapal itu, Agung berharap pengawasan di wilayah perairan Bagansiapiapi dapat dilaksanakan lebih maksimal.

"Kemudian menjaga para nelayan dapat mencari ikan dengan rasa aman dan nyaman," ucap Agung.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya