Liputan6.com, Makassar - Inspektorat Kota Makassar mulai menyelidiki adanya dugaan tenaga kontrak fiktif di lingkup Pemerintahan Kota Makassar. Sedikitnya ada tujuh kecamatan yang telah diperiksa, karena tenaga kontrak fiktif tersebut disinyalir berada di kecamatan.
Plt Kepala Inspektorat Makassar, Siswanta Andi Attas mengatakan, indikasi adanya tenaga kontrak fiktif ini memang menjadi perhatian. Sebab, berdasarkan temuan awal, ada tenaga kontrak yang sudah tidak aktif tetapi namanya masih tercatat.
“Dari 15 kecamatan, baru tujuh yang selesai pemeriksaannya. Hasilnya juga sementara direkap. Insya Allah Senin (hari ini) saya pantau progresnya seperti apa. Kalau sudah ada hasilnya akan kami sampaikan,” ujar Siswanta Andi Attas, Minggu (26/9).
Advertisement
Siswanta mengungkapkan, tenaga kontrak yang disinyalir fiktif itu tercatat dalam surat keputusan (SK) Wali Kota Makassar. Namun, ia belum bisa memastikan berapa jumlahnya. Masih menunggu hasil pemeriksaan.
“Sementara saya minta dan kumpulkan datanya dari Kasubag Pelaporan, kecamatan apa saja yang sudah selesai,” ucapnya.
Temuan tenaga kontrak fiktif ini sudah berulang kali mencuat. Pada 2020 lalu, jumlah tenaga kontrak di Pemkot Makassar sebanyak 8.449 orang. Sedangkan di 2019, tecatat ada 8.817 orang. Kala itu Inspektorat Makassar menemukan 396 tenaga kontrak yang disinyalir fiktif pada 2019.
Simak juga video polihan berikut ini: