Liputan6.com, Medan Hujan dengan intensitas tinggi di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut) sejak Kamis, 11 November 2021, malam, memicu penambahan debit air cukup besar dari hulu mengakibatkan peningkatan tinggi muka air daerah aliran Sungai Deli dan Babura.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan melaporkan, saat ini banjir di sejumlah wilayah telah berangsur surut. BPBD mengimbau warga untuk tetap siaga apabila terjadi kenaikan debit air secara tiba-tiba berdasarkan pemantauan cuaca.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Pengendalian Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, banjir dengan tinggi muka air 50 sampai 160 sentimeter melanda 3 kelurahan, antara lain Gedung Johor di Kecamatan Medan Johor, serta Kelurahan Sei Mati dan Aur di Kecamatan Medan Maimun.
Advertisement
Baca Juga
"Banjir turut merendam kurang lebih 427 unit rumah yang berdampak pada 2.522 jiwa," kata Abdul, Jumat (12/11/2021).
BPBD Kota Medan telah melakukan pendataan dan pemantauan pada Daerah Aliran Sungai (DAS), dan telah mengerahkan peralatan untuk mendukung proses evakuasi warga terdampak banjir.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Prakiraan Cuaca
Berdasarkan hasil analisa prakiraan cuaca mulai 12 sampai 14 November 2021, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah Kota Medan untuk 3 hari ke depan berpotensi mengalami cuaca yang didominasi cerah berawan, berawan, dan hujan petir.
BMKG juga mengeluarkan peringatan dini hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang di sebagian wilayah Lereng Timur, Pantai Timur, dan pegunungan Sumatera Utara (Sumut) yang dapat menyebabkan banjir, longsor dan angin kencang.
"Adapun kajian inaRISK juga menunjukkan wilayah Kota Medan memiliki 21 kecamatan yang memiliki risiko bencana banjir pada tingkat sedang hingga tinggi," sebut Abdul.
Advertisement
Imbauan BNPB
BNPB mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah setempat meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, dengan memantau secara berkala peningkatan debit air di sekitar daerah aliran sungai ketika curah hujan turun dengan intensitas tinggi.
"Serta melakukan pembersihan material yang menghalangi aliran sungai," Abdul menandaskan.