Liputan6.com, Cilacap - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah memperkirakan wilayah terdampak kebakaran tangki di Kilang Pertamina Cilacap, Jawa Tengah mencapai radius 20 kilometer.
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Cilacap, Gatot Arif Widodo mengatakan perkirakaan itu berdasar hasil koordinasi dan evaluasi dengan lintas sektor, seperti BMKG. Salah satu indikator penting adalah arah dan kecepatan angin saat kebakaran di Kilang Pertamina Cilacap itu terjadi, antara Sabtu malam hingga Minggu pagi.
Advertisement
“Sebagai salah satu catatan kita, bahwa area terdamhttps://www.liputan6.com/search?q=kebakaran+kilangpak itu, kurang lebih sekitar 20 kilometer, ringnya. 20 kilometer dari TKP,” katanya, Senin (15/11/2021).
Advertisement
Baca Juga
Dampak kebakaran cenderung ke arah timur utara dari titik tangki di Kilang Pertamina Cilacap. Di sisi utara diperkirakan wilayah paling terdampak hingga Tritih Kulon, Kecamatan Jeruklegi. Sementara, di sisi timur, wilayah terdampak hingga Menganti, Kecamatan Kesugihan, sebagai titik terjauh.
Namun begitu, masih ada kemungkinan wilayah terdampak lebih dari 20 kilometer, atau ring 2. Saat ini tim gabungan masih menunggu laporan dari para kades, lurah dan camat terkait dampak kebakaran kilang pertamina yang disertai bukti-bukti.
“Tapi masih ada kemungkinan berdampak ke ring 2. Berarti antara 20-40 kilometer,” ucap dia.
Dia juga menyatakan, sebelumnya Pertamina dan para camat dan kades melakukan pertemuan untuk membicarakan opsi recovery lingkungan usai insiden kebakaran ini. Pertamina juga berkomitmen untuk memberi ganti rugi, baik kepada perorangan maupun perusahaan, yang terdampak kebakaran ini.
“Pada sore harinya, ada pertemuan antara pihak Pertamina dengan para lurah dan camat, dan LPMK. Bagaimana skenario recovery, pengembalian lingkungan terdampak itu kembali bersih,” dia mengungkapkan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Bantuan dan Recovery Lingkungan
Gatot berharap meski sudah ada komitmen untuk recovery oleh pertamina, warga tetap bisa membersihkan lingkungannya secara mandiri, sejauh bisa dilakukan oleh perorangan didukung alat yang tersedia.
Menurut dia, banyak warga yang sudah membersihkan secara mandiri sumurnya dengan mesin pompa. Selain itu, mereka juga membersihkan lingkungan dengan kerja bakti. Namun, tim juga akan menguras dan membagikan tawas untuk membersihkan sumber air terbuka.
“Selama masih bisa ditangani secara mandiri, lanjutkan. Itu akan mempercepat proses pemulihan lingkungan,” ucap dia.
Sementara, Pemerintah Kabupaten Cilacap dan PT Pertamina mendistribusikan bantuan air bersih untuk warga di delapan desa/kelurahan paling terdampak insiden kebakaran salah satu tangki di Kilang Pertamina Cilacap, mulai Minggu (14/11/2021).
Ada delapan desa/kelurahan di Kecamatan Cilacap Tengah dan Cilacap Utara yang sudah mendapatkan droping air bersih. Droping juga akan terus dilakukan jika masyarakat masih membutuhkan.
Menurut Arif, distribusi masih terus dilakukan di wilayah yang sumber air terbukanya tercemar dalam kebakaran di Kilang Pertamina tersebut.
Selain itu, tim gabungan bersama masyarakat juga masih membersihkan kotoran jelaga yang jatuh bersamaan dengan hujan lebat pada saat kejadian kebakaran, antara Minggu malam hingga dinyatakan padam pada Minggu pagi.
“Wilayahnya mulai dari Lomanis, Sidanegara, Gunung Simping, Kemudian Kebon Manis, Kemudian Gumilir, Tritih Kulon, Gumilir, Karang Talun,” bebernya.
Diketahui, tangki 36T-102 berisi pertalite di Kilang Pertamina Cilacap kebakaran pada Sabtu malam sekitar pukul 19.20 WIB. Diduga kebakaran disebabkan sambaran petir.
Pertamina menyatakan api berhasil dipadamkan pada pukul 23.05 WIB, namun kembali menyala lewat tengah malam dan baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 07.00 WIB. Tanggap darurat berakhir Minggu (14/11/2021) pukul 09.00 WIB.
Advertisement