Salam dari Muna, Emak-Emak Menebas Pohon dengan Gergaji Mesin Protes Jalan Rusak

Sekelompok emak-emak di Muna, menebang pohon dengan gergaji mesin karena kesal jalan rusak tak kunjung diperbaiki.

oleh Ahmad Akbar Fua diperbarui 19 Nov 2021, 03:00 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2021, 03:00 WIB
Aksi emak-emak di Muna, menebang pohon dengan gergaji mesin karena kesal jalan rusak tak kunjung diperbaiki.(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)
Aksi emak-emak di Muna, menebang pohon dengan gergaji mesin karena kesal jalan rusak tak kunjung diperbaiki.(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

Liputan6.com, Kendari - Jalan berdebu di Desa Wakumoro Kecamatan Parigi kabupaten Muna, menyebabkan sekelompok emak-emak jengkel dan terpaksa melakukan aksi ekstrem, Kamis (18/11/2021). Mereka memblokir jalan dengan menebang sejumlah pohon.

Bukan menebang dengan kapak atau parang, sejumlah emak-emak terlihat menebang pohon dengan sebuah gergaji mesin. Aksi mereka, disertai teriakan protes berisi nada kekecewaan terhadap pemerintah.

Dalam video yang beredar, seorang emak-emak terlihat menyuruh warga menyingkir. Seorang lainnya, memegang gergaji mesin dan menebang pohon layaknya seorang profesional.

Seorang emak-emak, mengatur gergaji mesin, agar pohon tumbang tepat di tengah jalan raya. Sehingga, pohon ini menghalangi pengendara asal Kabupaten Buton Tengah yang hendak lewat menuju Kabupaten Muna.

Penyebabnya, jalan sudah puluhan tahun tak terurus. Meskipun masih ada sisa-sisa aspal, debu jalan kerap beterbangan dan mengganggu kondisi kesehatan warga.

"Debu sering masuk ke dalam rumah, bukan satu bulan kami meminta perbaikan. Tapi sudah 10 tahun lebih, namun pemerintah selalu tutup mata. Lebih baik kami tebang saja pohon ini," ujar Wa Kaafu, salah seorang warga di lokasi.

Aksi mereka membuat pengendara kendaraan roda dua dan empat, terpaksa mencari jalur jalan lain. Pengendara harus berputar berkilo-kilo meter jauhnya agar bisa sampai ke tempat tujuan.

Kapolsek Parigi Iptu Soti menyatakan, warga sudah melakukan aksi sejak pagi. Ini merupakan aksi kedua kalinya dalam beberapa bulan terakhir.

"Sebelum saya masuk, katanya sudah ada aksi-aksi lainnya," ujar Kapolsek.

Dia menyatakan, pihaknya tengah melakukan tindakan persuasif terhadap warga. Tindakan ini dilakukan, agar tak ada konflik antara warga desa dengan pengendara yang melintas.

Diketahui, jalan ini panjangnya sekitar 5 kilometer. Menurut warga setempat, terakhir diaspal sejak akhir tahun 90-an. 

Jalur jalan di Kabupaten Muna ini, diketahui menjadi jalur jalan provinsi yang menghubungkan tiga empat kabupaten. Ketiganya yakni, Kabupaten Muna-Buton Tengah dan Kabupaten Muna dan Muna Barat.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

Aksi Kedua

kesal jalan rusak, emak-emak di Muna mengamuk dan angkat Mobil dinas hingga nyaris terbalik.(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)
kesal jalan rusak, emak-emak di Muna mengamuk dan angkat Mobil dinas hingga nyaris terbalik.(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

Sebelumnya, aksi serupa juga pernah dilakukan di wilayah ini. Saat itu, satu unit mobil Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Buton Tengah menjadi sasaran amukan emak-emak di Kabupaten Muna, Senin (30/8/2021).

Mereka mengadang mobil Toyota Avanza berwarna hitam. Kondisinya, dua ban mobil di sisi kanan tetap berada di tanah. Sedangkan, dua ban di sisi kiri diangkat hingga miring lalu ditopang kayu sehingga nyaris terbalik.

Salah seorang emak-emak yang berada di lokasi demonstrasi, Wa Ode Ita, menyatakan mereka turun ke jalan karena kesal dengan janji-janji pemerintah. Sudah belasan tahun dia dan keluarganya merasakan kondisi jalan rusak.

"Tadi ada mobil yang coba terobos jalan, padahal sudah dikasih tahu jangan lewat tapi mereka paksa lewat, ya sudah," ujar Wa Ode Ita.

Aksi emak-emak ini, cukup berani. Sebab, beberapa penumpang mobil merupakan laki-laki. Mereka dipaksa turun, setelah itu mobil dibajak dan hampir dipanjat emak-emak yang juga berorasi di sekitar lokasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya