Kubah Lava Gunung Merapi Capai Lebih dari 3 Juta Meter Kubik, Ini Bahayanya

Volume kubah lava di tengah kawah puncak Gunung Merapi itu lebih besar jika dibandingkan dengan volume kubah lava di sisi barat daya gunung yang mencapai 1.629.000 meter kubik

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Des 2021, 19:34 WIB
Diterbitkan 12 Des 2021, 16:00 WIB
Kubah lava Gunung Merapi
Kubah lava Gunung Merapi yang terbentuk akibat erupsi tahun 2010 diabadikan dari Desa Ngargosoko, Dukun, Magelang, Jateng, Rabu (6/4). (Antara)

Liputan6.com, Yogyakarta - Kubah lava di tengah kawah puncak Gunung Merapi terus tumbuh dengan volume yang diperkirakan mencapai 3.007.000 meter kubik, menurut Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam keterangan tertulis yang diterima di Yogyakarta, Jumat, menjelaskan volume kubah lava itu diukur berdasarkan hasil analisis morfologi foto udara yang diambil dari Stasiun Kamera Tunggularum, Ngepos, serta Babadan-2 pada 8 Desember 2021.

Volume kubah lava di tengah kawah puncak Gunung Merapi itu lebih besar jika dibandingkan dengan volume kubah lava di sisi barat daya gunung yang mencapai 1.629.000 meter kubik.

"Volume kubah lava barat daya sebesar 1.629.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 3.007.000 meter kubik," kata Hanik.

Dibandingkan laporan BPPTKG periode 26 November - 2 Desember 2021, volume kubah lava tengah Merapi masih sebesar 2.948.000 meter kubik dan kubah barat daya tercatat sebesar 1.615.000 meter kubik.

Hanik menjelaskan bahwa sepanjang pengamatan mulai 3 sampai 9 Desember 2021, Gunung Merapi empat kali melontarkan awan panas guguran dengan jarak luncur maksimal 2.200 meter ke arah Kali Bebeng.

Gunung api aktif itu juga tercatat 190 kali meluncurkan guguran lava dengan estimasi jarak luncur maksimal 2.000 meter ke arah barat daya dan Kali Bebeng.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Deformasi Gunung Merapi

Menebak Perubahan Lava Kubah Merapi dalam 144 Tahun
Erupsi Gunung Merapi. (Liputan6.com/Yanuar H)

Aktivitas kegempaan Gunung Merapi tercatat 4 kali gempa awan panas guguran (AP), 8 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 55 kali gempa Fase Banyak (MP), 1.020 kali gempa Guguran (RF), 25 kali gempa Hembusan (DG), dan 10 kali gempa Tektonik (TT).

"Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih tinggi," ujar dia.

Sedangkan deformasi atau perubahan bentuk gunung yang dipantau menggunakan EDM pada pekan ini menunjukkan laju pemendekan jarak sebesar 0,5 cm per hari.

Pada minggu ini, BPPTKG juga mencatat intensitas curah hujan di puncak Merapi sebesar 53 mm per jam selama 80 menit berdasarkan pengamatan dari Pos Babadan pada 9 Desember 2021.

"Terjadi penambahan aliran dan lahar pada Sungai Gendol, Boyong, dan Pabelan," kata Hanik.

BPPTKG sampai sekarang mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.

Warga diminta mewaspadai potensi dampak guguran lava dan awan panas Gunung Merapi di sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Kalau terjadi letusan, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi dapat menjangkau area dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung, demikian Hanik Humaida.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya