Liputan6.com, Jakarta Kabar duka datang dari Jakarta, politikus Abraham Lunggana alias Haji Lulung meninggal dunia, Selasa (14/12/2021). Haji Lulung meninggal setelah tiga minggu dirawat di RS Harapan Kita karena sakit jantung.
Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional, Zulkifli Hasan melalui akun Twitter resminya mengucapkan turut berduka cita yang mendalam.
"Semoga almarhum husnul khotimah dan mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT. Amal baik Haji Lulung semasa hidup sangat banyak, mudah-mudahan menjadi jalan yang menghapus dosa-dosanya dan melapangkan kuburnya," katanya.
Advertisement
Almarhum Haji Lulung pernah menjadi kader PAN dan terpilih sebagai anggota DPR periode 2019-2024 dari Partai Amanat Nasional. "Kami keluarga besar PAN sungguh sangat kehilangan atas kepergian beliau ini," katanya.
Beberapa waktu lalu, Hasan bersama Ketua DPW PAN DKI, Eko Patrio, sempat menjenguk Haji Lulung di RS Harapan Kita.
Saat itu, kata dia, Haji Lulung baru siuman dari koma dan dirinya cukup bahagia karena Haji Lulung sudah bisa mengenalinya dan merespons dengan ucapan terima kasih.
"Namun, rupanya ajal tak bisa ditolak. Allahummagfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fu ‘anhu. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Lahul fatihah," kata Zulhas.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Profil Singkat Haji Lulung
Haji Lulung meninggal dunia pada pukul 10.51 WIB pada pada usia 62 tahun. Selain berpolitik, anak ketujuh dari sebelas bersaudara itu juga merupakan seorang pengusaha di kompleks ruko Tanah Abang.
Sejak 1997, ia mulai membangun kios-kios kecil di pinggir tembok Blok F dan dipercaya menjadi manajer di Pertokoan Metro Tanah Abang. Pria kelahiran Jakarta 24 Juli 1959 itu pun diketahui mengelola keamanan, perparkiran dan penagihan utang di wilayah Tanah Abang.
Haji Lulung menjadi terkenal setelah membawa Lamborghini ketika ia terpilih menjadi anggota DPRD DKI Jakarta 2014-2019, serta sering mengkritisi Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.
Advertisement