Mengungkap Tabir Misteri Pencabulan 9 Santriwati oleh Guru Ngaji di Tasikmalaya

Mapolres Tasikmalaya, Jawa Barat mulai melakukan penyelidikan, termasuk menghadirkan para saksi dalam kasus dugaan sembilan santriwati di Tasikmalaya.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 15 Des 2021, 12:00 WIB
Diterbitkan 15 Des 2021, 12:00 WIB
Mapolres Tasikmalaya, Jawa Barat mulai melakukan penyelidikan, termasuk menghadirkan para saksi dalam kasus dugaan sembilan santriwati di Tasikmalaya.
Mapolres Tasikmalaya, Jawa Barat mulai melakukan penyelidikan, termasuk menghadirkan para saksi dalam kasus dugaan sembilan santriwati di Tasikmalaya.(Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Tasikmalaya - Kepolisian Resort (Polres) Tasikmalaya, Jawa Barat mulai melakukan penyelidikan dugaan kasus pencabulan terhadap sembilan santri di Tasikmalaya.

Kapolres Tasikmalaya AKBP Rimsyahtono mengatakan sejak bergulirnya kasus itu, pihaknya langsung melakukan penyelidikan, termasuk menghadirkan para saksi.

"Ada enam saksi yang langsung kita tangani, kita ambil semua keterangan dari para saksi dan yang melapor," ujarnya di Mapolres Tasikmalaya, Selasa (14/12/2021).

Meskipun demikian, satu terduga pencabulan yang dilakukan oknum guru ngaji hingga kini belum dimintai keterangan. Unit PPA Satreskrim Polres Tasikmalaya, masih mengumpulkan sejumlah saksi dan keterangan.

"Memang belum kita sentuh terlapor masih mengumpulkan bukti," ujarnya.

Menyikapi kasus itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tasikmalaya langsung berembug mengumpulkan ratusan tokoh agama dan masyarakat, untuk mencari solusi agar kasus tersebut tidak terulang.

"Pelakunya harus diproses aibnya jangan disampaikan, sekarang sudah menyebar informasinya tinggal pelakunya diproses hukum," ujar Sekretaris MUI Kabupaten Tasikmalaya Edeng Za.

Selain respon kalangan ulama, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Tasikmalaya pun langsung memberikan pendampingan bagi seluruh korban melalui Komisi Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAID) daerah.

"Kami sudah menyediakan Unit Pelayanan Teknis di tujuh wilayah berkaitan dengan perlindungan perempuan dan anak," ujar Sekda Kabupaten Tasikmalaya Mohammad Zen menambahkan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya