Nazar Suporter Saat Persis Solo Juara Liga 2, Jalan Kaki Ratusan KM hingga Cukur Gundul

Persis Solo akhirnya lolos juara Liga 2 2021/2022 dan membawa satu tiket promosi liga 1. Penantian panjang tim berjuluk Laskar Sambernyawa itu terbayarkan setelah 14 tahun lamanya berkutat di Liga 2

oleh Dewi Divianta diperbarui 02 Jan 2022, 08:00 WIB
Diterbitkan 02 Jan 2022, 08:00 WIB
Suporter Persis Solo Nadzar Jalan Kaki Persis Solo Juara
Suporter Persis Solo Nadzar Jalan Kaki Persis Solo Juara (Dewi Divianta/Liputan6.com)

Liputan6.com, Solo - Helatan kompetisi Liga 2 2021/2022 telah usai pada tanggal 30 Desember 2021 lalu. Namun cerita tentang sang juara yakni Persis Solo, yang 14 tahun terjebak di kasta kedua Liga Indonesia masih bergulir.

Menutup tahun, akhirnya Persis Solo beranjak ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia, Liga 1.

Persis Solo bersama dua tim lainnya, yakni Rans Cilegon FC dan Martapura Dewa United menjadi tiga tim yang mendapatkan tiket promosi liga 1 pada tahun ini.

Saat tim berjuluk Laskar sambernyawa itu lolos ke babak final dan bertemu dengan Rans Cilegon FC, tak sedikit masyarakat pecinta sepak bola Persis Solo bernazar, janji melakukan sesuatu jika Laskar Sambernyawa itu juara.

Seperti yang dilakukan oleh Cecep atau Salman Farizki yang bernazar berjalan kaki dari Nganjuk Jawa Timur menuju Solo (rumah dinas Wali Kota Surakarta). Cecep yang tiba di rumah dinas Wali Kota Solo, sekitar pukul 16.00 WIB itu langsung disambut oleh Kaesang Pangarep, Gibran Rakabuming Raka dan sekuruh pemain, manajemen dan awak media.

Cecep berangkat sejak hari Rabu (29/12/2021) saat satu hari Persis akan melakoni laga final dari kantor Bupati Nganjuk menuju Kota Surakarta. 

Meski saat itu Cecep belum mengetahui Persis Solo akan juara atau tidak, tapi dirinya optimis dan yakin jika tim yang dia sukai sejak kecil itu akan menjuarai Liga 2 2021/2022. Dengan mengalungkan bendera Persis Solo, Cecep tiba di rumah dinas Wali Kota Surakarta yang kebetulan tengah menjamu pemain dan official Laskar Sambernyawa di rumah dinasnya.

"Mulai berangkat hari Rabu, satu hari sebelum Persis final. Entah kenapa, saya yakin jika Persis pasti akan juara makanya nekat mulai jalan hari itu," ucap dia ditemui di Rumah Dinas Wali Kota, Surakarta, Sabtu (1/1/2022). 

Ia menyebut, nazarnya tersebut sudah dia ucapkan sejak tahun 2017. Tapi nazarnya dari Surabaya hingga ke Surakarta. Ia menyebut, tahun ini Persis Solo lolos ke babak final dan berinisiatif jalan kaki pada tahun ini sangat mendadak sehingga dirinya membayar nazarnya dimulai dari Kantor Bupati Nganjuk hingga ke Kota Surakarta.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Nazar Gunduli Rambut

Suporter Persis Solo Nadzar Cukur Rambut Botak Persis Solo Juara
Suporter Persis Solo Nadzar Cukur Rambut Botak Persis Solo Juara (Dewi Divianta/Liputan6.com)

"Kaki sempat kram tidak bisa jalan. Tapi, karena tekad udah bulat demi membayar janji, saya istirahat beberapa jam, lalu lanjut perjalanan lagi," ujar dia.  

Sementara itu,  suporter Persis Solo lainnya, Aditya Bagas Pratama membuat nazar akan mencukur hingga botak rambutnya. Nazarnya itu dia posting di akun twitter pribadinya. saat dihubungi Liputan6.com, Aditya mengaku sudah membayar nazarnya dengan mencukur habis rambutnya hingga botak. 

Alumni Pendidikan olah raga UMS 2017 itu menceritakan awal mula nazar yang dia buat adalah sebagai bentuk ucapan syukur dan apresiasi karena sebuah hal baru dan sejarah telah di ukir tim kebanggaan warga Solo tersebut.

"Apresiasi karena sudah juara liga 2 sekaligus promosi ke kasta tertinggi persepakbolaan indonesia setelah 14 tahun. Setelah nadzar sudah berhasil saya penuhi, perasaan saya senang sekaligus bangga," kata Aditya.

Aditya menyebut sebagai supoter Persis Solo dirinya hanya bisa mendoakan, mendukung dari luar lapangan, dan berharap hal yang dilakukannya menjadi motivasi bagi para pemain dan juga menginspirasi para pendukung lain.

"14 tahun lamanya setelah terakhir saya ingat 2007 Persis pentas di kasta persepakbolaan tertinggi di Indonesia, ketika itu umur saya baru 8 tahun, kelas 2 SD, tiket Manahan masih Rp3.000. Pemain yang saya ingat seperti WTN, Greg, Rudy Widodo, Mak Welle, Wahyu wijiastanto," tutur dia.

Seperti diketahui, Persis Solo berjuang di divisi 2 sekarang ini Liga 2, melewati segala macam permasalahan manjemen hingga dualisme kompetisi, kontroversi di liga, serta beberapa kali hampir lolos di semifinal dan gagal.

Namun, dengan bergabungnya Kaesang Pangarep dan perombakan manajemen baru serta bergabungnya anak-anak muda profesional lainnya, mengubah Persis Solo menjadi salah satu klub dengan pengelolaan baik yang dipegang oleh kaum muda.

Ini terbukti, dengan rekrutmen pemain, staf pelatih, datangkan dirtek dan membuka megastore yang menjual merchandise Persis Solo.

Persis Solo yang pernah terpontang panting di Liga 2 selama bertahun-tahun, akhirnya kini sukses membuktikan menjadi tim yang siap berkompetisi di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia tahun depan. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya