50 Gempa Susulan Terjadi di Pasaman Barat Sejak Gempa 6,1 Skala Richter

Puluhan gempa susulan tersebut terjadi dengan kekuatan yang bervariasi, mulai dari 55,1 skala richter hingga 2 skala richter. Dari 50 gempa susulan itu 5 di antaranya getaran gempa dapat dirasakan.

oleh Novia Harlina diperbarui 26 Feb 2022, 12:10 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2022, 12:10 WIB
FOTO: Gempa Magnitudo 6,2 Guncang Pasaman Barat
Kondisi rumah yang rusak setelah gempa Magnitudo 6,2 di Desa Kajai, Pasaman Barat, Jumat (25/2/2022). Sejumlah bangunan rusak akibat guncangan gempa. (IDENVI SUSANTO/AFP)

Liputan6.com, Pasaman Barat - Sebanyak 50 gempa susulan yang berpusat di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat sejak gempa berkekuatan 6,1 skala richter yang terjadi pada Jumat (25/2/2022) pukul 08.39 WIB.

Puluhan gempa susulan tersebut terjadi dengan kekuatan yang bervariasi, mulai dari 55,1 skala richter hingga 2 skala richter. Dari 50 gempa susulan itu 5 di antaranya getaran gempa dapat dirasakan.

Operator Stasiun Geofisika Padang Panjang, Yoga mengatakan gempa bersumber dari patahan semangka, dengan segmen angkola. Tak hanya getaran kuat dan berbahaya di lokasi padat penduduk, namun juga dapat menimbulkan longsor dan banjir jika pusat gempa dekat dengan area perbukitan.

"Tetapi ini juga bergantung pada kekuatan gempa yang terjadi," jelasnya, Sabtu (26/2/2022).

Terkait gempa 6,1 skala richter di Pasaman Barat, pihaknya saat ini masih dalam analisa lanjutan. Sehingga, belum diketahui dengan pasti akibat apa saja yang ditimbulkan oleh gempa darat tersebut.

Sementara untuk data sementara sekitar 10.000 warga Pasaman Barat, harus mengungsi akibat gempa Magnitudo 6,1 pada Jumat pagi (25/2/2022). Warga mengungsi di tenda-tenda pengungsian mulai dari lapangan atau di halaman dekat rumah masing-masing.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Warga Trauma

Wakil Bupati Pasaman Barat, Risnawanto mengatakan, saat ini warga mengungsi karena banyak rumah yang rusak. Kemudian juga banyak warga yang trauma sehingga belum mau kembali ke rumahnya.

"Sekarang yang sangat dibutuhkan adalah konsumsi atau makanan cepat saji bagi masyarakat di tenda pengungsian," katanya kepada Liputan6.com, Jumat (25/2/2022) .

Risnawanto juga mengatakan, lokasi terparah terdampak gempa yakni di daerah Kajai, Kecamatan Talamau. Kemudian rata-rata warga yang mengungsi juga berasal dari daerah Kajai.

Terkait kesiapan logistik, pihaknya sudah menyalurkan bantuan makanan dan obat-obatan. Untuk makan malam hari ini, pemerintah daerah juga akan menyalurkan makanan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya