Kekuatan Gempa Susulan Pasaman Barat Melemah tapi Banjir Bandang Hantui Sejumlah Wilayah

Selain itu, dari total gempa susulan tersebut hanya 5 gempa yang getarannya dirasakan.

oleh Novia Harlina diperbarui 28 Feb 2022, 01:00 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2022, 01:00 WIB
Tenda pengungsian korban terdampak gempa Pasaman Barat. (Liputan6.com/ Novia Harlina)
Tenda pengungsian korban terdampak gempa Pasaman Barat. (Liputan6.com/ Novia Harlina)

Liputan6.com, Pasaman Barat - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat kekuatan gempa susulan yang terjadi di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat sejak Jumat 25 Februari 2022 cenderung melemah.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menyebut, hingga Minggu (27/2/2022) tercatat terjadi sebanyak 124 kali gempa susulan setelah gempa magnitudo 6,1 yang terjadi pada Jumat pukul 08.39 WIB.

"Dari 124 gempa tersebut, kekuatannya cenderung menurun rata-rata magnitudo 2.0," katanya ketika meninjau bencana gempa Pasaman Barat, Minggu (27/2/2022).

Selain itu, dari total gempa susulan tersebut hanya 5 gempa yang getarannya dirasakan. Ratusan lainnya tidak terasa karena cenderung melemah.

Menurutnya masyarakat tak perlu khawatir lagi soal gempa, pihaknya juga menyarankan pemerintah daerah agar melakukan pendataan mana rumah warga yang masih kokoh dan layak huni dan mana yang tidak.

"Bagi masyarakat yang rumahnya masih layak huni dan saat ini masih di pengungsian, tidak apa-apa untuk kembali ke rumah," ujarnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:


Waspada Banjir Bandang

Namun yang perlu diwaspadai saat ini adalah potensi banjir bandang, akibat longsoran yang terjadi di hulu. Longsoran itu akan menjadi banjir bandang jika terjadi hujan lebat, kemudian material terbawa air melalui lembah-lembah.

Rumah warga yang berada di dekat anak-anak sungai maupun lembah, lanjut Dwikorita, memang harus mewaspadai hal ini. Untuk itu ia menyarankan pemerintah daerah melakukan pendataan.

"Jadi sekarang yang dikhawatirkan bukan lagi gempa susulan karena kami mencatat kekuatannya melemah, namun banjir bandang perlu menjadi kewaspadaan," ucapnya.

Sebelumnya Bupati Pasaman Barat, Hamsuardi mengatakan sedikitnya 10.000 orang mengungsi akibat gempa darat ini. Sebanyak 3.000 orang di antaranya mengungsi di halaman kantor bupati.

"Bantuan terus didistribusikan, terutama makananan dan obat-obatan," katanya, Sabtu (26/2/2022).

Bupati menyebut bantuan sandang dan pangan juga terus mengalir dari berbagai pihak ke Pasaman Barat. Hari ini Sabtu (26/2/2022) pihaknya juga sudah mendirikan posko-posko di daerah terdampak gempa bumi untuk pendistribusian bantuan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya