Menghidupkan Asa Permainan Tradisional dalam Hiburan Khitanan Massal di Garut

Pementasan hiburan dengan menampilkan kebudayaan dan permainan tradisional rakyat setempat, sebagai bentuk keprihatinan rendahnya perhatian generasi muda terutama anak-anak, terhadap kesenian tradisional akibat membanjirnya gadget

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 28 Feb 2022, 12:00 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2022, 12:00 WIB
Salah satu anak warga tak mampu tengah mendapatkan layanan khitanan massal dari Yayasan Senyum Indonesia, di Kampung Siderang Legok, Desa Cintanagara, Kecamatan Cigedug, Garut, Jawa Barat.
Salah satu anak warga tak mampu tengah mendapatkan layanan khitanan massal dari Yayasan Senyum Indonesia, di Kampung Siderang Legok, Desa Cintanagara, Kecamatan Cigedug, Garut, Jawa Barat. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Yayasan Senyum Indonesia punya cara unik menghibur puluhan anak dalam khitanan massal di Kampung Siderang Legok, Desa Cintanagara, Kecamatan Cigedug, Kabupaten Garut, Jawa Barat, melalui sajian kesenian dan permainan tradisional.

Ma'mun Salman, Ketua Yayasan Senyum Indonesia mengatakan, rangkaian kegiatan hiburan khitanan massal gratis bagi anak kurang mampu itu dihelat dalam acara unik dan simpel.

“Pertama festival layang-layang berbentuk manuk atau burung, Alhamdulillah pesertanya ada 94,” ujar dia di sela-sela khitanan massal, di Garut, Ahad (27/2/2022).

Kedua parade barongsai domba yang diperuntukan menghibur anak yang telah dikhitan, kemudian saweran uang receh di lapangan terbuka, hingga rangkaian acara ditutup dengan gelaran wayang dalang.

“Kita coba angkat, jadi semua kita naikan untuk menyemarakan kegiatan itu,” kata dia.

Menurutnya, pementasan hiburan dengan menampilkan kebudayaan dan permainan tradisional rakyat setempat, sebagai bentuk keprihatinan rendahnya perhatian generasi muda terutama anak-anak, terhadap kesenian tradisional akibat membanjirnya gadget atau gawai.

“Kita angkat supaya tahu kita punya layangan, dan ini sesuatu yang cukup unik, dan sangat membanggakan untuk kembali dipertahankan,” kata dia.

Kemudian pementasan barongsai domba Garut, serta pentas seni wayang dakwah yang akan diisi ki Dalang Ginanjar Lutfi Abdul Hakim.

Khusus layangan, ada sekitar 94 layangan berbentu burung sengaja diterbangkan untuk memeriahkan, sekaligus menghibur sekitar 46 anak yang telah dikhitan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Ini:


Target Kegiatan

Salah satu anak warga tak mampu tengah mendapatkan layanan khitanan massal dari Yayasan Senyum Indonesia, di Kampung Siderang Legok, Desa Cintanagara, Kecamatan Cigedug, Garut, Jawa Barat.
Salah satu anak warga tak mampu tengah mendapatkan layanan khitanan massal dari Yayasan Senyum Indonesia, di Kampung Siderang Legok, Desa Cintanagara, Kecamatan Cigedug, Garut, Jawa Barat. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Ma’mun menyatakan, salah satu tujuan kegiatan ini membantu kalangan masyarakat kurang mampu untuk mendapatkan akses kesehatan yang layak dengan fasilitas medis yang mendukung.

“Ini sesuatu yang sangat sulit, karena akses menuju tempat yang bagus sulit dan juga masalah ekonomi,” kata dia.

Total sekitar 13 dokter dan 6 dokter koas dari Jakarta, Karawang, Bandung dari daerah lainnya sengaja diterjunkan ke lokasi kegiatan untuk membantu masyarakat.

“Dengan acara khitanan massal ini kita targetkan sebanyak mungkin anak-anak yang kesulitan dalam berhitan dengan cara dan fasilitas khitanan yang aman dan baik,” ujar dia.

Ketua RW 4 Desa Cintanagara, Indin Jalaludin mengapresiasi kegiatan amal yang dilakukan yayasan senyum Indonesia. Menurutnya, penyelenggaraan khitanan gratis dengan fasilitas medis yang mendukung cukup bermanfaat bagi masyarakat.

“Terima kasih Yayasan Senyum Indonesia,” ujar dia.

Menurutnya, salah satu kendala yang kerap dihadapi warga Kampung Siderang Legok saat melakukan khitanan atau rujukan kesehatan, akibat jauhnya jarak yang harus ditempuh mereka.

“Lokasi kamoung kami itu istilahnya nyingkur (tersembunyi) di dikelilingi pegunungan,” kata dia.

Sehingga hadirnya amal bakti yayasan senyum Indonesia melalui khitan massal cukup membantu masyarakat. “Kami iga sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung acara ini,” ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya